Banjir Meluas, Warga Kampar Mulai Diserang Penyakit
Warga korban banjir mendatangi Posko kesehatan didirikan oleh Dokkes Polda Riau.
Kampar, Oketimes.com - Sejumlah sungai yang ada di Kabupaten Kampar Provinsi Riau, meluap akibat curah hujan deras yang berkepanjangan dalan beberapa pekan ini.
Selain intensitas hujan yang cukup tinggi, Kampar juga mendapat banjir kiriman dari Provinsi Sumatera Barat, yang merupakan bagian hulu sungai tersebut. Ribuan warga pun terpaksa mengungsi akibat rumahnya digenangi air dan tak dapat dihuni.
Mirisnya lagi, sejumlah masyarakat yang mengungsi mulai diserang penyakit gatal-gatal, filek atau demam karena kondisi cuaca dan air sungai yang menggenangi rumah mereka.
Untuk meringankan beban warga Kabupaten Kampar yang dilanda banjir, sejumlah mahasiswa dari Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Riau, bersama Bidang Dokter dan Kesehatan Polda Riau membuka posko kesehatan disejumlah tempat pengungsian.
"Sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat, kami merasa bertanggung jawab untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada korban banjir," kata Kabid Dokkes Polda Riau AKBP Dadang Kurnia, Rabu (10/2/2016) diselah-selah pengobatan gratis.
Di Posko kesehatan itu, tampak terlihat antrian masyarakat yang datang guna mendapat pelayanan kesehatan secara gratis dari Dokter polisi dan mahasiswa. Mulai dari sakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut, Diare, penyakit kulit, hingga semua penyakit yang diakibatkan dari banjir tersebut.
"Sudah ada sekitar seratus warga yang datang untuk berobat. Posko kesehatan yang kita dirikan ini untuk mengobati masyarakat secara gratis, kita laksanakan mulai hari ini hingga waktu yang tidak ditentukan. Yang jelas sampai semua korban banjir dipastikan dalam kondisi sehat," kata AKBP Dadang.
Banjir yang cukup parah membuat masyarakat Kabupaten Kampar tak hanya sedih lantaran rumahnya digenangi air, mereka juga mengalami kerugian yang cukup besar, seperti hewan ternak dan kerambah ikan ikut hanyut terseret arus banjir.
"Hampir 90 persen, kerambah warga hanyut dibawah arus sungai Kampar yang sangat deras," ungkap Kepala Ikatan Kerambah di Kuok, Ihsan.
Diakuinya, hanyutnya kerambah milik masyarakat akibat banjir ini sangat besar sehingga masyarakat menderita kerugian cukup tinggi. "Banjir yang belum 1 bulan kemaren sudah menghanyutkan kerambah warga hampir sekitar 30 persen. Kali ini, nyaris seluruhnya diseret air sungai," ujarnya.
Dirinya tak menduga akan terjadi banjir sebesar ini, meski ia mengakui telah mendapat surat edaran akan banjir ini. "Kita tak menduga akan setinggi dan sederas ini," jelasnya.
Kini, penderitaan masyarakat makin bertambah lengkap, ditambah lagi rumah mereka yang digenangi air.
Seperti diketahui, banjir yang terjadi di Kabupaten Kampar kali ini sangat deras dan tinggi. Apalagi, warga yang berada di tepi sungai kampar terpaksa naik ke atap rumah untuk menghindari air. (dabot)
Komentar Via Facebook :