Warga Inhu Belum Merdeka dari Pemadaman Listrik
Ilustrasi
Rengat, Oketimes.com - Pemadaman listrik secara sepihak di wilayah Kabupaten Indragiri Hulu provinsi Riau bukanlah hal yang tabu dirasakan warga tersebut selama ini. Bicara sumpah serapah dan berbau kebun binatang yang dialamatkan ke perusahaan listrik negara itu, toh tidak mempengaruhi kondisi listrik di Inhu. Jangankan untuk berharap membaik, justru kondisinya semakin ruwet.
Senin, (8/2/16) dinihari, lagi-lagi PLN memadamkan arus listriknya kurang lebih sebanyak 5 kali, namun uniknya sebagian besar warga mengaku sudah kebal (Imun) dan terlatih.
Hal ini seperti yang diutarakan Tantri (45) seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) di Air Molek Kabupaten Inhu mengaku sudah terbiasa dengan kondisi hidup-matinya listrik, "Andai pun marah, apa juga yang bisa kami lakukan, selain mengurut dada, biar tuhan saja yang membalas," ungkap Tantri pasrah.
Sedangkan Herman (42), warga Rengat juga mengaku sudah terbiasa dan terlatih belasan tahun merasakan hidup-matinya kerja PLN Rayon Rengat. "Kita bisa apa bang, selain menyaksikan cadangan batubara diangkut untuk energi listrik orang lain," tukasnya.
Lebih lanjut Herman juga mengatakan, sebagai salah satu pelanggan PLN dirinya bersama warga lainnya sudah merasa dibodoh-bodohi oleh perusahaan milik negara ini. Kenapa tidak, cadangan energi hasil tambang batu baru setiap hari dikeruk untuk bahan suplai pembangkit listrik di sumatera, namun kondisi listrik di Kabupaten ini malah lebih banyak matinya ketimbang menyala.
"Cadangan batubara berlimpah di Inhu untuk suplai bahan pembangkit listrik di sumatera. Tapi bahan tersebut digunakan untuk suplai listrik kota lainnya. Jika hal ini disuplai ke provinsi Riau, pasti di Inhu sudah terang benderang," ulas Herman. (ali)
Komentar Via Facebook :