Pelaku Spesialis Pecah Kaca ditembak Polisi

PEKANBARU, oketimes.com-- Tiga bandit kawanan pencuri dengan modus memecah kaca mobil, diciduk Tim Buru Sergap Satreskrim Polresta Pekanbaru, Sabtu (10/5) dini hari, sekitar pukul 01.00 WIB.

Seorang pelaku, Bernard Galingging alias Apara (30) warga Jalan Sidodadi Kecamatan Marpoyan Damai, seorang residivis kasus pembunuhan yang keluar dari Lapas Kelas II A Pekanbaru pada tahun 2009 silam dengan cara pembebasan bersyarat, terpaksa ditembak kakinya, karena berusaha melarikan diri saat akan diringkus.

Dua tersangka lainnya, yakni Febrianto alias Hendra (29) warga Jalan Bandeng Gang Buntu, Kecamatan Marpoyan Damai dan Ardiansyah Saragih alias Ardi (31) warga Jalan Tenaga Kelurahan Labuh Baru Barat Kecamatan Payung Sekaki, tak berkutik saat dijemput petugas dirumahnya masing-masing.

Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Arief Fajar Satria SH SIK MH, kepada Riaueditor, Minggu (11/5) siang, menjelaskan kawanan pencuri bermodus spesialis pecah kaca ini sudah lama beraksi dan sebagian besar aksinya dibeberapa wilayah di Kota Pekanbaru.

Saat melakukan aksinya, kawanan ini selalu menggunakan sepeda motor dengan berboncengan. Dari hasil pemeriksaan tersangka Bernard Galingging, mengaku telah melakukan aksinya sebanyak 67 kali diwilayah Kota Pekanbaru.

"Tak hanya pecah kaca, Bernard yang merupakan otak tersangka juga pelaku pembongkaran rumah," kata Arief Fajar.

Dijelaskan Arief Fajar, dalam setiap aksinya kawanan ini selalu memonitor dan memantau mobil yang akan disasarnya. "Jika dirasa didalam mobil ada barang dan tas yang berisi barang berharga serta dirasa situasi aman, maka mereka beraksi. Mereka beraksi sangat cepat dan dalam hitungan menit," ujar Arief Fajar.

Terungkapnya kasus ini, berawal dari adanya laporan korban bernama, Inne Handayani (37). Korban kehilangan sebuah tas sandang, sewaktu terparkir didepan rumahnya di Perum Cendana Blok A No 7 Kelurahan Sidomulyo Timur, Kecamatan Marpoyan Damai, pada Sabtu (26/4) sore, sekitar pukul 17.15 WIB.

"Waktu itu korban kehilangan tas yang berisikan uang tunai Rp 7 juta, HP Blackberry dan dompet yang berisikan surat-surat penting lainnya," sebut Arief Fajar.

Dari sanalah, pihaknya mulai lakukan penyelidikan dan mengarah kepada para tersangka. Kawanan spesialis bermodus pecah kaca mobil ini kerap meresahkan masyarakat Kota Pekanbaru.

"Kita banyak menerima laporan tentang kasus pecah kaca ini. Saat ini kita masih mengembangkan kasus ini, karena masih ada tersangka lainnya," tutup Arief Fajar.(dm)


Tags :berita
Komentar Via Facebook :

Berita Terkait