Modus Pembelian Buku di Sekolah Bebani Wali Murid

Ilustrasi

Rengat, Oketimes.com - Program Pembelian Buku di Sekolah sejauh ini masih sering dilakukan, hal ini masih menjadi beban bagi para orang tua atau wali murid. Hal ini seperti yang terjadi di salah satu Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Rengat, dimana kegiata pembelian buku hampir setiap minggu para siswa diwajibkan untuk membeli buku.

Tri (40) seorang Wali Murid di Rengat, menyatakan bahwa Keberadaan Dana BOS (Biaya Operasional Sekolah) di berbagai sekolah khususnya, di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) povinsi Riau, kini menjadi trend dan sekliguas pertanyaan bagi para orangtua atau wali murid.

"Hingga kini, para orangtua masih harus mengeluarkan dana yang cukup besar untuk membeli buku anaknya yang masih berstatus SD (Sekolah Dasar). Seperti kewajiban untuk membeli buku di sekolah, kewajiban untuk ikut les yang sifatnya terkesan dipaksakan," katanya.

Hal yang sama juga disampaikan oleh seorang wali murid di SDN 11 Rengat, yang enggan namanya dipublikasikan. Dimana dirinya, menyatakan bahwa hampir setiap minggu ada saja buku cetak yang harus dibeli oleh murid, tidak boleh dipoto copi atau pun menggunakan buku lama.

"Ada indikasi pihak sekolah berkerjasama dengan pihak penyalur buku cetak di kabupaten inhu ini, sehingga mereka mengharuskan para murid dan orang tua untuk membeli buku", terangnya.

Hal ini harusnya tidak terjadi, mengingat sekolah dasar adalah termasuk dalam program wajib belajar 9 Tahun, namun kenyataannya hal ini terus saja terjadi dari tahun ketahun.

"Kita berharap kedepannya hal ini dapat menjadi perhatian agar tidak menjadi beban berkepanjangan bagi murid dan para orangtua", tuntasnya.

Terkait hal ini Kepala Sekolah (Kepsek) SDN 11 Rengat saat dihubungi via ponselnya belum lama sedang tidak aktif, sehingga belum bisa untuk dimintai informasinya terkait hal tersebut hingga berita ini dirilis. (ali)


Tags :berita
Komentar Via Facebook :

Berita Terkait