Puluhan Ton Limbah Nuklir Australia
Ilustrasi limbah nuklir.
Sydney - Sebuah kapal yang mengangkut 25 ton limbah radioaktif tiba kembali di Australia pada Sabtu (5/12). Kedatangannya disambut para aktivis, yang berunjuk rasa dan mengingatkan bahwa negara jangan sampai menjadi tempat pembuangan limbah nuklir.
Sekitar 12 aktivis dari Greenpeace menyambut kedatangan kapal BBC Shanghai tersebut di Pelabuhan Kembla, Sydney. Sebagian dari mereka membawa poster bertuliskan penolakan-penolakan, antara lain "Jangan Timbun Australia dengan Limbah".
Kedatangan kapal tersebut dijaga ketat aparat kepolisian. Kalangan aktivis lingkungan mengkhawatirkan keselamatan kapal tersebut, yang bertolak dari pelabuhan Cherbourg di Prancis pada Oktober 2015.
Seorang anggota parlemen Prancis menyebutnya kapal sampah Limbah yang diangkutnya berasal dari sisa bahan bakar nuklir yang dikirimkan dari Australia ke Prancis pada 1990-an dan awal 2000-an.
"Ini bukan jenis kapal yang pas untuk mengangkut limbah nuklir," ujar Emma Gibson, aktivis Greenpeace, seperti dikutip AFP.
Tapi, Organisasi Teknologi dan Ilmu Nuklir Australia atau ANSTO menyatakan, perjalanan kapal tersebut dari Prancis tidak menemui masalah apa pun. ANSTO juga menyatakan, kapal tersebut sudah mendapatkan sertifikat laik berlayar dari otoritas Prancis.
"Kargonya ini terlindungi sangat baik. Kamu bisa duduk-duduk di sana selama lima jam tanpa terkena radiasi sebanyak yang akan kamu terima dalam penerbangan ke Singapura," ujar Paul Jones, manajer umum keamanan nuklir ANSTO.
Dia menambahkan, kargonya terbuat dari baja tempa, tahan jatuh dari ketinggian sampai 9 meter, suhu sampai 800 derajat Celsius, atau pun serangan jet.
Sumber: AFP
Komentar Via Facebook :