Areal Kebun Ptpn5 Sei Rokan bersemak Belukar, Menejer Kebun Terkesan `Tutup Mata`

Kondisi areal perkebunan Afdeling 3 Blok T, Kebun PTPN5 menuju Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Sei-Rokan ditumbuhi gulma dan semak belukar.

Ujungbatu, Oketimes.com - Sangat disayangkan jika sebuah perusahaan besar milik Negara (BUMN) dibiarkan semak tanpa perawatan, terkesan ditutup tupi. Pasalnya saat awak media ingin mempertanyakan prihal temuannya, pihak Asisten Afdeling 3 Blok T, Kebun PTPN5 Sei-Rokan beberapa hari lalu tidak ada di tempat untuk di konfirmasi alias sibuk terus.

Saat awak media melintasi areal perkebunan Afdeling 3 Blok T, Kebun PTPN5 menuju Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Sei-Rokan, sejenak kaget melihat gulma yang melilit tanaman pohon sawit, juga di tumbuhi rumput yang sangat mengganggu pertumbuhan mekarnya sawit. Tidak hanya itu, dimana juga ditumbuhi ratusan hingga ribuan anak sawit di beberapa areal.

Untuk mengetahui lebih lanjut, awak media mencoba menemui Asisten Umum (ASUM) Kantor Kebun PTPN5 Sei-Rokan, Rabu (11/15), namun sayangnya beliau tidak berada di tempat. Sedikit rasa kesal awak media terobati, ketika ASUM Sei-Rokan Oskar Sitorus dihubungi melalui telepon genggamnya diangkat, lagi-lagi awak media kesal dibuatnya alias beliau tidak mau di konfirmasi. " Nanti saya kasi tau dulu sama menejer, langsung sama dia aja dan dia lagi kelapangan ini", kata Asum Oskar Sitorus.

Sangat tidak wajar dan mengherankan, kok bisa-bisanya perusahaan milik Negara itu dibiarkan begitu saja, tampa ada pengawasan terhadap Asisten Afdeling yang bertanggung jawab atas pekarangan yang di tumbuhi taman sawit tersebut. Ironisnya, ketikan musim panen Tandan Buah Segar (TBS) yang sudah brondol itu tidak di kutip bahkan dibiarkan berserakan hingga membusuk lalu tumbuh dan berkembang.

Seorang mantan Karyawan PTPN5 yang tidak mau namanya disebut, menyayangkan pihak menejemen PTPN5 Sei-Rokan, yang tidak memperhatikan kebersihan sawit. Dimana, menurutnya, keutamaan untuk tumbuh dan membesarnya pokok sawit dilihat dari kebersihan dan pemupukan, bukannya dibiarkan sampai-sampai anak sawitpun ikut menghambat pertumbuhan induknya.

" Saya melihat bahwa, pihak menejemen PTPN5 ini lalai dan tidak memperhatikan dan keutamaan bagai mana produksi sawit itu semakin meningkat. Siapa yang rugi, tentu Negara yang pada dasarnya imbas dari yang seperti ini kemasyarakat juga. Kalaulah orang direksi sana sedikit menyisikan waktunya untuk mondar-mandir disana akan ketahuan pelaku yang bertanggung jawab atas persoalan ini, ini gak, yang ditinjau cuma yang bersih-bersih aja tapi coba masuk kepedalaman..uuuhhh semaknya tidak tanggung," kata mantan karyawan Pptpn5 ini. (yah)


Tags :berita
Komentar Via Facebook :

Berita Terkait