Selama 10 Tahun, Kadin Rohul Dianggap Mati Suri

Dewan Pertimbangan Kadinda Rohul, H. Syarkawi, SE.

Pasir Pangaraian, Oketimes.com - Selama 10 tahun terakhir, Kamar Dagang dan Industri Daerah (Kadinda) Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), dinilai sudah mati suri, buktinya kiprahnya hingga kini tidak nampak di tengah-tengah masyarakat sama sekali tidak ada.

Tadi pagi, Dewan Pertimbangan Kadinda Rohul, H. Syarkawi, SE, di Pasir Pangaraian, Jumat (6/11), bilang begini, jika organisasi ini aktif, berarti ada pertanda usaha, bisnis dan industri terkelola secara baik di kabupaten negeri seribu suluk itu.

H. Syarkawi yang juga Mantan Ketua Kadinda Rohul, menyayangkan kenapa kok pengurus Provinsi Riau membiarkan organisasi ini fakum di Negeri Seribu Suluk, bisa tak ada kiprahnya sama sekali untuk masyarakat.

" Sewaktu kita menjabat dulu, kita melakukan komunikasi dengan pemerintah agar dilakukan pembinaan-pembinaan dan pemberdayaan kepada pelaku-pelaku usaha termasuk para kontraktor," paparnya.

Menurutnya, pengurus Kadinda Provinsi Riau, dinilai sepertinya ada pembiaran, sebab dengan tidak aktifnya lembaga ini,  sebagai tolak ukur dunia usaha di Rohul tidak berjalan dengan baik, padahal diketahui ada 300 pengusaha tergabung di lembaga ini dulunya.

" Bayangkan saja, kadinnya saja mati suri,  apalagi asosiasi-asosiasi kontruksi dan pengusaha, terlebih lagi pengusahanya khususnya yang berada dilokal atau tempatan, bagaimana rakyat bisa sejahtera, termasuk pembelaan-pembelaan terhadap pengusaha itu, kemajuan dan kesejahteraan rakyat itu tak terlepas dari tiga komponen yakni pemerintah, para buruh dan para pengusaha, padahal kalau kita pergi ke daerah lain, kios rokok pakai KTA Kadin," imbuhnya.

Diungkapkannya, seharusnya sudah dilaksanakan Musyawarah Daerah (Musda), untuk menentukan duduk atau tidaknya lembaga ini di Rohul, sebaiknya segera dilakukan Musda untuk memimpin lembaga ini kedepan.

" Sangat kita sayang lembaga yang selama ini begitu besar, ini seoalah-olah ditelan bumi dan siapa ketua di Rohul, pemerintah sudah mengalokasikan anggarannya setiap tahun, namun karena kegiatan nihil otomatis anggaran akan kembali ke kas daerah," pungkasnya (yah).


Tags :berita
Komentar Via Facebook :

Berita Terkait