Demonstran Tuntut Pendidikan Gratis yang Dijanjikan Gubri H Annas Maamun
PEKANBARU.oketimes.com- Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2 Mei 2014 di Kota Pekanbaru diisi dengan Upacara Bendera di halaman Kantor Gubernur Riau dan di halaman Kantor Wali Kota Pekanbaru, Jumat pagi tadi (2/5).
Selain itu di jalanan Kota Pekanbaru pagi tadi berlangsung aksi unjukrasa dari kelompok Aliansi Rakyat Riau Berdaulat (ARRIB) yang di dalamnya terdapat Barisan Muda Riau, BEM UIR, BEM STMIK Amik Riau, BEM Abdurrab, BEM Umri, BEM Unri, BEM STMIK Darmapala, Hipmih, EW-LMND, DPW-SRMI, KPW-PRD. Aksi unjukrasa diarahkan ke Gubernur Riau H Annas Maamun.
Demo berlangsung di depan gerbang masuk Kantor Gubernur Riau di Jalan Sudirman Pekanbaru menuntut janji-janji manis Annas Maamun semasa kampanye Cagubri dan Cawagubri beberapa waktu lalu.
Menurut Koordinator Umum ARRIB Riau Yusroni T didampingi Koordinator Lapangan Broery Marihot Pesolima Nainggolan AMd dalam pernyataan sikapnya, menuntut empat tuntutan. Tuntutan pertama, laksanakan pendidikan gratis tanpa diskriminasi mulai dari pendidikan usia dini hingga Perguruan Tinggi sesuai dengan amanat konstitusi UUD 1945 Proklamasi, Tiap-tiap Warga Negara Berhak Mendapat Pengajaran.
Kedua, rumuskan kurikulum pendidikan yang berkualitas guna tercapainya tujuan Mencerdaskan Kehidupan Bangsa. Ketiga, Penjarakan pelaku pemungutan liar di sekolah-sekolah dan dinas/lembaga penyelenggara pendidikan. Keempat pengawasan legalitas sekolah-sekolah swasta.
Pengunjukrasa memberi solusi dengan mengatakan laksanakan pasal 33 UUD 1945 Proklamasi sebagai sumber anggaran biaya pelaksanaan pendidikan gratis dari pendidikan usia dini (PAUD) hingga Perguruan Tinggi.
Massa juga prihatin masih banyak pungutan liar di sekolah-sekolah dan Perguruan Tinggi. Misalnya ada bantuan komputer dari Pemerintah ke sebuah sekolah atau Perguruan Tinggi di Riau ini. Maka nanti pihak sekolah atau Perguruan Tinggi memungut kembali biaya komputer kepada siswa atau mahasiswanya.
Sementara disebutkan juga ada siswa miskin atau tak mampu tahun 2013 lalu kesulitan untuk ikut ujian karena tidak ada biaya untuk ujian. Pihak sekolah tidak mau tahu dan tidak mau membantu siswa yang kesulitan ini.(mp)
Komentar Via Facebook :