Alami Gizi Buruk dan Keterbatasan Biaya, Kedua Bocah Ini Butuh Bantuan
Misnah ibu orang tua dari Laila (9) berat hanya 16 Kg, adiknya bernama Lasmini (5) hanya memiliki berat badan sekitar 11 Kg berlinang air mata, saat media ini menyambangi di rumahnya Desa Teluk Pulai, RT 02, RW 10, Dusun V Kecamatan Panipahan Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau, Minggu Ahad (18/10/2015).
Rokan Hilir, Oketimes.com - Dua (2) orang anak ditemukan mengalami kurang Gizi (gizi buruk,red) dengan kondisi perut membuncit yang sudah sangat memprihatinkan, dua kakak beradik yakni Laila (9) berat hanya 16 Kg, adiknya bernama Lasmini (5) hanya memiliki berat badan sekitar 11 Kg.
Keduanya adalah warga Desa Teluk Pulai, RT 02, RW 10, Dusun V. Akibat dari kurang mampunya ekonomi orang tua serta tidak tanggapnya pihak dari Dinas Kesehatan yang berada di Kecamatan Pasir Limau Kapas (Palika), Kabupaten Rokan Hilir (Rohil). Terpaksa kedua anaknya cukup dirawat di rumah dengan keterbatasan biaya.
Orang tua Laila dan Lasmini bernama Atan Kuncung (30) pekerjaan sehari-harinya hanya seorang buruh nelayan yag memiliki penghasilan tidak menentu. Bahkan Atan Kuncung mengaku pendapatan sehari-harinya pun tidak cukup untuk biaya makan keluarganya.
Atan Kuncung yang saat itu didampingi oleh istrinya yang bernama Misnah (35) menjelaskan, dengan keterbatasan biaya untuk merawat kedua anak kami yang mengalami gizi buruk, mereka memilih kedua anaknya hanya dirawat dirumah tanpa ada pemberian vitamin dan makanan yang bergizi karena tidak memiliki biaya untuk memenuhi asupan gizi kedua buah hatinya.
" Yah, kondisi seperti inilah yang harus kita jalani hari demi hari," ujar Misnah dengan linangan air mata, saat dikonfirmasi media ini saat disambangi di rumahnya, Minggu Ahad (18/10/2015).
Yang lebih miris lagi, sesuai dengan pengakuan Atan dan Istrinya, kedua anaknya tersebut sudah pernah dibawa ke Puskesmas Panipahan, agar mendapat perawatan dan pertolongan. Namun sangat disayangkan pihak Puskesmas hanya mengatakan agar kedua anak itu segera dibawa ke RSUD Dr Pratomo Bagansiapiapi untuk mendapatkan perawatan intensif.
" Kita menyayangkan pihak puskesmas tidak memberikan surat rujukan atau surat lainnya untuk menuju RSUD tersebut. Kita orang kecil dan tidak tahu pendidikan, karena tidak ada kepastian terpaksa anak kami dibawa pulang dan dirawat dirumah saja," papar Misna kembali dengan isak tangis tersedu-sedu.
Ia dan keluarga sudah sangat pasrah sambungnya Misna lagi, jika memang kedua anak saya harus hidup seperti ini tanpa ada bantuan dan rawatan yang sewajarnya dalam hal ini.
" Kami tidak tau mau kemana lagi mengedu dan memohon bantuan ini, agar anak kami bisa mendapat perawatan yang intensif dari pihak Rumah Sakit," jelas Misna didampingi Atan yang terisak-isak tangisan.
Bagi siapa pun yang mau membantu guna meringankan beban anak kami, kami sangat memohon uluran tangan anda. "Kami sangat berharap keringan tangan anda, bagi Pemkab Rohil kami juga berharap mau membantu guna meringankan derita yang dialami anak kami ini," pintanya. (ram)
Komentar Via Facebook :