Transaksi Jual Beli TBS Ptpn5 Sei Rokan Diduga Jadi Ajang Permainan
Ilustrasi
UJUNGBATU, OKETIMES.COM - Sejak dua bulan terakhir Tandan Buah Segar (TBS) milik PTPN 5 Sei-Rokan dialihkan dan diangkut dari empat avdeling ke PKS Sungai Tapung melalui jasa angkutan CV. Risky Arenza dibawah pengawasan Papam, namun ditengah perjalanan terjadi penyimpangan, bahwa salah satu dari avdeling produksi TBS tidak sampai ketujuan.
Sangat disayangkan, seorang asisten Suriadi yang bertanggung jawab atas perjalanan jasa angkutan TBS tersebut tidak mengetahui sampai atau tidaknya buah produksi ketempat tujuan. Padahal, pengirim barang menggunakan PB 25 perusahaan dan tidak luput dari pengawasan papam, dimaksudkan agar angkutan buah produksi tersebut tidak terjadi penyimpangan, maka tidak ada alasan kalau buah tidak sampai ke PKS Sungai Tapung.
Asisten avdeling 5 kebun Sei-Rokan, Suriadi ketika dikonfirmasi beralasan, pengalihan produksi Tandan Buah Segar (TBS) dari avdeling 1, 2, 3 dan 5 itu telah dialihkan ke PKS Sungai Tapung oleh manejemen perusahaan, tidak lagi ke PKS Sei-Rokan akibat operkapasitas buah.
" Saya tidak tau kalau Tandan Buah Segar (TBS) itu tidak sampai ke Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Sungai Tapung, dan kalaupun itu hilang ditengah perjalanan itu adalah tanggungjawab dari jasa angkutan CV. Risky Arenza/pemborong, " ocehnya kepada media ini diruang kerjanya kemarin.
Dari pantauan dilapangan, Jumat (2/15) Produksi Tandan Buah Segar (TBS) milik perusahaan BUMN itu berjumlah 569 tandan ternyata tidak benar hilang, terbukti pada hari kejadian yang sama Daulay "pembawa" buah produksi Tandan Buah Segar (TBS) tiba di Sungai Tapung tapi PB 25 justru diganti dengan PB pihak ketiga yakni PB Kartika Arianti.
Dilain tempat, Ketua FKI-1 M Tobing yang juga mengetahui kasus kehilangan tersebut, Hal ini dia menduga, bahwa temuan ini adalah bukti permulaan adanya permainan transaksi TBS di BUMN PTPN 5 Sei-Rokan justru dilakukan menejemen perusahaan sendiri, dengan demikian aparat penegak hukum terutama penyidik polres rohul harus memeriksa PTPN 5 Sei-Rokan tentang adanya indikasi tindak pidana korupsi.
" Kita menduga ada oknum perusahaan yang bersekongkol untuk memperkaya diri di perusahaan milik negara itu, buktinya keberadaan PB atas nama Kartika Arianti mengelola buah produksi TBS perusahaan yang dikelola langsung menejer plasma, Jabir (JB)," kata M.Tobing di ruang kerjanya. (yahya)
Komentar Via Facebook :