Giliran Pelanggan Biasa Cepat
PLN Pekanbaru Sungkan Gilir Pemadaman Listrik Rumdis Pejabat Riau
Ilustrasi
PEKANBARU, OKETIMES.COM - Penderitaan masyarakat yang tinggal di Pekanbaru, lengkap sudah jadinya. Sudahlah sesak nafasakibat kepungan asap dari kebakaran hutan dan lahan yang tak kunjung reda, warga Riau khususnya Pekanbaru kembali di keluhkan dengan adanya pemadaman listrik secara bergilir yang tak jelas jadwalnya.
Dalam menerapkan jadwal pemadaman bergilir, PLN Pekanbaru tergolong pilih kasih. Masyarakat curiga, dalam menerapkan pemadaman bergilir yang dilakukan, PLN ternyata ada "Diskriminasi" karena pemadaman bergilir tidak berlaku terhadap kawasan rumah pejabat di Bumi Lancang Kuning ini, seperti di Jalan Diponegoro, Jalan Gajah Mada dan Jalan Sumatera.
Beberapa warga yang merupakan pelanggan PLN menyampaikan keluhannya kepada media ini, terkait keresahan tersebut. " Kita ini seperti di bunuh secara perlahan, mau keluar rumah Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) masih berada di kategori berbahaya. Di dalam rumah, malah listrik padam pula. Jangankan hidup kipas angin, mau masak, mencuci dan urusan lainnya pun tak bisa," keluh Eva (41), warga yang tinggal di Jalan Berdikari, Kecamatan Rumbai.
Hal senada diutarakan salah satu warga di Jalan Mawar Kelurahan Pulau Karam, Kecamatan Senapelan. " Sudah kelawatan sekali, karena pemadaman sudah tak beraturan. Contohnya tadi pagi, mati selama tiga jam eh malamnya mati lagi," aku Lena, Kamis(01/10).
Dikatakan, akibat pemadaman listrik yang tak beraturan, ditambah kabut asap seluruh aktivitasnya terganggu. " Mulai dari menyalakan air untuk urusan mandi dan lain-lainnya tidak bisa kita lakukan karena tidak ada aliran listrik. Sementara bapak-bapak yang tinggal di Jalan Diponegoro, Gajah Mada dan Jalan Sumatera bisa ber-AC dan bisa memakai listrik sesukanya, tak pernah mendapat giliran," imbuhnya.
Untuk itu, Lena berharap PLN segera menormalkan kembali pasokan listrik kepada seluruh warga di Pekanbaru. " Kalau pun ada mesin di PLN yang rusak, ya diperbaiki. Jangan yang susah mendapat giliran, sementara kediaman para pejabatnya tak pernah mendapat giliran. PLN harus adil, kami tiap bulan bayar tagihan, mereka ditopang APBD," tandasnya.
Sementara itu, Manajer PLN Area Pekanbaru Agustian yang dikonfirmasi terpisah mengatakan, pemadaman listrik kembali terjadi di Pekanbaru karena perbaikan dan debit air yang menurun di PLTA Koto Panjang dan kondisi beberapa pembangkit di kawasan Sumbagselteng tidak bekerja secara maksimal akiat kabut asap pembakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi saat ini sehingga berpengaruh terhadap kinerja mesin pembangkit listri milik PLN.
Disinggung adanya diskriminasi dalam hal pemadaman terhadap kawasan rumah pejabat tinggi di Riau yang berada di Jalan Diponegoro, Jalan Gajah Mada dan Jalan Sumatera, Agustian menampiknya.
" Kita tidak pilih kasih, alasannya di jalur itu ada Telkom, RSUD, ada Polda, semuanya merupakan publik service yang perlu kita selamatkan, kalau kita di katakan tidak adil, rumah dengan pablik service berbeda perlakuannya. Namun pihaknya akan berupaya untuk mengatasi krisis listrik ini, karena beberapa pembangkit akan selesai dari perbaikan" sebutnya. (XXX)
Komentar Via Facebook :