Polisi Ciduk Begal Residevis Kambuhan di Kosan

Kepolisian Sektor Bukit Raya, Pekanbaru, berhasil menciduk pelaku begal yang kerap meresahkan masyarakat di wilayah hukum setempat, Kamis (25/9) kemarin. Selain kasus begal, tersangka merupakan seorang residivis dalam kasus penganiayaan dan penadahan barang hasil kejahatan.

Pekanbaru, OKETIMES.COM - Kepolisian Sektor Bukit Raya, Pekanbaru, berhasil menciduk pelaku begal yang kerap meresahkan masyarakat di wilayah hukum setempat, Kamis (25/9) kemarin. Selain kasus begal, tersangka merupakan seorang residivis dalam kasus penganiayaan dan penadahan barang hasil kejahatan.

" Pelaku bernama Reki Rahmat alias Riki Pelor (26). Dalam aksinya, pelaku selalu bermodus menuduh korbannya telah mejambret adiknya, lalu menggiring sasarannya ke lokasi eksekusi," kata Kanit Reskrim Polsek Bukit Raya, Ipda M Bahari Abdi, Senin (28/9).

Riki berhasil ditangkap di sebuah kos-kosan temannya di kawasan Panam, Pekanbaru, seminggu setelah polisi menerima laporan Ihsan (17), korbannya yang dicegat di Jalan Jenderal Sudirman, Kamis (17/9) malam lalu. Saat itu tersangka menuduh Ihsan, telah menjambret adiknya. Bersama tersangka, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti beberapa plat nomor sepeda motor hasil kejahatan yang dilakukannya.

Dengan meyakinkan, Riki Pelor kemudian membawa Ihsan ke Jalan Kakap. Saat situasi sepi, Riki yang dalam posisi diboncengi korban lalu mengeluarkan pisau dan mengancam Ihsan. Tak hanya itu, Riki juga menyikut korban hingga terjatuh dari motor yang dikendarainya. " Pelaku mengancam dan menyikut korban hingga jatuh, lalu merampas sepeda motornya," sebut Abdi.

Menurut Abdi, tersangka sudah empat kali beraksi, diantaranya satu kali di kawasan Rimbo Panjang, dua di Jalan Tuanku Tambusai dan terakhir di Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru. " Tersangka ini adalah residivis dan sempat mendekam di penjara atas kasus penganiayaan pada 2013 silam dan juga pernah terlibat penadahan pada 2011 silam," ungkapnya.

Riki yang ditemui di Mapolsek Bukit Raya mengaku, jika uang hasil kejahatan yang dilakukannya selalu ia gunakan untuk berpoya-poya. "Kalau menentukan targetnya spontan aja, mana yang saya lihat gampang, langsung saya sikat. Saya main sama kawan (berinisial i). Tapi tak ada pakai pisau," sebut Riki, Senin (28/9) siang di Mapolsek Bukit Raya.

Warga kelahiran Bukit Tinggi ini juga mengatakan, kalau modus kejahatan itu dipelajari dari rekannya sesama warga binaan di Lapas. " Dengar cerita kawan-kawan di dalam (Lapas) bang. Pas udah keluar saya coba dan berhasil. Riki juga bilang kalau nama Pelor diberikan teman-temannya lantaran dulu, ia pernah ditembak senjata api oleh teman sekumpulnya," katanya. (XXX)



Tags :berita
Komentar Via Facebook :