Puluhan Mahasiswa, Dosen dan Lsm Orasi Kabut Asap di Riau
Puluhan Dosen Universitas Riau (UR) ikut bergabung dalam orasi massa di depan pagar kantor Gubri. Massa menilai pemerintah gagal dalam menangani Karhutla di Riau yang saat ini menjadi bencana tahunan itu di halaman kantor Gubri, kali ini Senin (7/9/2015).
Pekanbaru, OKETIMES.COM - Bukan hanya mahasiswa saja yang melakukan orasi Karhutla di halaman kantor Gubri, kali ini Senin (7/9/2015) belasan dosen Universitas Riau (UR) ikut bergabung dalam orasi massa di depan pagar kantor Gubri. Massa menilai pemerintah gagal dalam menangani Karhutla di Riau yang saat ini menjadi bencana tahunan itu.
Ratusan massa gabungan dari mahasiswa UR, berbagai LSM dan komunitas serta dosen mengaku kesal atas ketidakmampuan pemerintah baik pusat maupun pemerintah Provinsi Riau dalam mengatasi karhutla.
Ratusan mahasiswa, LSM, komunitas dan dosen meminta agar Plt Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman, mundur dari jabatanya jika tidak bisa menyelesaikan permasalahan asap. Ratusan mahasiswa juga meminta agar pemerintah segera menutup izin perusahaan yang terbukti melakukan pembakaran lahan.
Massa yang dikawal oleh kepolisiaan dan Satpol PP Riau memaksa untuk masuk ke kantor Gubri untuk bertemu langsung dengan Plt Gubri Arsyadjuliandi Rachman. Karena dihalangi untuk masuk, massa mendobrak pagar kantor Gubernur, namun dengan sigap petugas Satpol PP yang dibantu pihak Kepolisian dengan sigap menahan ratusan pendemo.
Sementara itu ditemui ditempat yang sama, salah seoranv dosen FakultHukum UR, Maxasai Indra mengingatkan, kabut asap saat ini dirasakan oleh semua kalangan. Ini disebabkan oleh kelambanan pemerintah pusat, provinsi riau maupun kabupaten/ kota.
" Tahun lalu saja saat presiden SBY datang ke riau dalam rangka kunjungan kabut asap Riau, dua hari setelah itu asap hilang. Artinya itu jangka pendek, kalau untuk jangka panjangnya pemerintah harus mengambil kebijakan untuk mengantisipasi dan menangani Karhutla ini," tuturnya.
Aksi sempat terhenti ketika pihak kepolisian berusaha negoisasi dengan perwakilan mahasiswa dan dosen. Namun pendemo tetap menolak karena ingin bertemu langsung dengan Plt Gubri bukan dengan perwakilan.
Hampir 3 jam lebih masa berorasi dihalaman kantor Gubri, namun tidak ada tanggapan dan ciri-ciri kedatangan Plt Gubri. Dengan kesepakatan bersama massa membubarkan diri secara teratur.
Komentar Via Facebook :