Hadiri Rapat Terbatas dengan Mentri

Hasil Rapat Mentri dengan Plt Gubri Pemda Diminta Tetap Bertanggungjawab Atasi Karlahut

Kapolri Badrudin Haiti menunjukkan SMS kepada Plt Gubernur Riau yang masuk ke Kapolri terkait laporan masyrakat akibat kebakaran lahan gambut di provinsi Riau disaksikan juga oleh Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan Kepala Badan Penghubung Provinsi Riau Doni Aprialdi sesaat setelah rapat selesai, di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Sabtu (5/9/2015).

Jakarta, OKETIMES.COM - Plt Gubri menghadiri rapat koordinasi penanggulangan memburuknya kebakaran hutan dan Lahan. Rapat koordinasi yang dipimpin Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said, membahas penanggulangan memburuknya asap akibat Kebakaran Hutan dan Lahan di Kementerian LHK Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Sabtu (5/9/2015).

Rapat koordinasi dihadiri Kepala BNPB Syamsul Maarif, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, Panglima TNI Gatot Nurmantyo, Sekjen Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Bambang Hendroyono, Plt Gubernur Riau, Gubernur Jambi dan Gubernur Sumatera Selatan.

Menteri ESDM Sudirman Said berperan menggantikan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya, yang tidak bisa menghadiri rapat tersebut, karena masih berada di Oslo, Norwegia.

Kepala Biro Humas Setda Provinsi Riau Darusman mengatakan ada beberapa poin hasil rapat koordinasi Karlahut yang dipimpin oleh Menteri ESDM.

"Poin pertama Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menegaskan kepada Kapolda dan jajajarannya harus terus melaksanakan penegakan hukum, poin kedua Plt Gubri, Bupati, camat sampai tingkat kelurahan/desa, segera petakan titik kebakaran, dan harus bertanggung jawab mengatasinya, minimal melaporkannya segera," kata Darusman.

Saat ini Hotspot di Riau sudah berkurang menjadi 14 titik api Pelalawan 3 titik, Kampar 1titik, Kuansing 1 titik, Inhil 1 titik, Inhu 8 titik.

"Untuk Hotspot tanggal 05 September 2015 Sumatera, Bengkulu 5, Jambi 92, Lampung 25, Sumatera Barat 5, Sumatera Selatan 224, Sumatera Utara 9, Kepri 3, Bangka Belitung 13, dan Riau 14 hotspot, masih tebalnya asap di Riau jelas asap kiriman karena angin utara," ungkap kepala Biro Humas Setda Provinsi Riau Darusman.

Sehari sebelumnya Presiden Jokowi menggelar rapat terbatas penanganan kebakaran hutan dan lahan di Sumatera dan Kalimantan pada Jumat (4-9-2015) pukul 13.00 Wib di Istana Negara. Rapat dihadiri Kepala BNPB, Panglima TNI, Kapolri, Mendagri, Sekjen Kemen LHK dan terkait. Rapat dilakukan untuk merespon bencana asap yang makin meluas.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan arahan presiden, penanganan agar diteruskan dengan operasi darurat asap. Kementerian LHK sebagai koordinator dalam penanganan karhutla, didukung penuh oleh BNPB, TNI dan Polri.

"BNPB diminta terus menggelar hujan buatan dan pemadaman api dari udara. TNI diminta mengerahkan personil untuk membantu pemadaman dan menjaga daerah agar tidak dibakar, sedangkan Polri meningkatkan penegakan hukum bersama PPNS. Pemadaman di darat oleh BPBD, Manggala Agni, TNI, Polri, MPA dilakukan terus," ujar Sotopo.

Posko agar didirikan di 8 provinsi, Kepala Daerah tetap bertanggung jawab mengendalikan kebakaran hutan dan lahan di daerahnya kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho. (rls/hms)


Tags :berita
Komentar Via Facebook :