SMAN 4 Pekanbaru Dinilai Tim Sekolah Berwawasan Gender

Kepala SMAN 4 berfoto bersama dengan tim penilai sekolah berwawasan gender

Pekanbaru, OKETIMES.COM - SMAN 4 Pekanbaru dikunjungi dan dinilai oleh tim penilai sekolah berwawasan gender, Jumat (28/8). Sebelumnya, SMAN 4 sudah menggelar kegiatan Sosialisasi Sekolah Responsif Gender beberapa waktu lalu.

Kedatangan tim penilai tersebut yakni DR Yenita Roza dan Rahmita B Yuningsih M.HUM, disambut dengan iringan kompang dan pengalungan bunga hasil karya siswa dan diterima langsung oleh Kepala SMAN 4 Pekanbaru, Hj Nurhafni MPd.

Dikatakan Nurhafni, tim penilai sekolah berwawasan gender disambut dengan iringan kompang dan kalungan bunga hasil karya siswa. Selain diterima langsung oleh saya selaku kepala sekolah juga ada tim dari SMAN 4 tim sekolah berwawasan gender yang diketuai Citra Aries, dengan anggotanya, Syefrida Hadibuan, Sirmayeni, Hendra Prakarsa, dan Hari hamdani bersama para wakil kesiswaan Drs Mansur Ali dan wakil kurikulum Zulkarnaini.

Menurut Nurhafni, penilaian tersebut dilihat dari 10 standar. " Dimana, menurut tim penilai, ada 24 sekolah se Provinsi Riau dan yang akan dipilih, namun hanya dua sekolah yang dipilih menjadi terbaik. Yakni, sekolah yang siap dan berkomitmen serta sudah melaksanakan program sekolah berwawasan gender," katanya.

Nurhafni menyambut baik program sekolah berwawasan gender dan berterrimakasih kepada Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru dan Disdikbud Provinsi Riau, yang telah memberikan kepercayaan kepada SMAN 4 Pekanbarru.

" Untuk itu, tentulah SMAN 4 akan berkomitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan. Dan program ini memang baru awal Agustus lalu, mendapat pelatihan selama empat hari. Selesai kegiatan, selaku pimpinan, lalu membentuk tim dan mensosialisasikan kepada guru,siswa, komite dan orangtua siswa," ungkapnya.

Dari 10 standar dan indikator, lanjutnya, SMAN 4 sudah melaksanakan dan memprogramkannya. " Dimana, sekolah berwawasan gender itu adalah, siswa laki-laki dan perempuan sudah memiliki peluang yang setara untuk mendapatkan layanan pendidikan. Misalnya, anak laki-laki dan perempuan mempunyai hak yang sama untuk dapat mengikuti pendidikan dan perlakuan yang sama," tambah Nurhafni. (ade)


Tags :berita
Komentar Via Facebook :