Kehabisan Oksigen, Warga Kebun Durian Kampar Tewas Terpanggang di Kebun Sawitnya

Yurnalis (65), seorang petani, warga Desa Kebun Durian Kecamatan Gunung Sahilan Kabupaten Kampar Riau, ditemukan tewas dengan kondisi cukup mengenaskan. Ia ditemukan dalam kondisi hangus terbakar ditengah kebun sawit miliknya, Kamis (23/07/2015) sore, sekitar pukul 17.30 WIB.

Pekanbaru, OKETIMES.COM - Yurnalis (65), seorang petani, warga Desa Kebun Durian Kecamatan Gunung Sahilan Kabupaten Kampar Riau, ditemukan tewas dengan kondisi cukup mengenaskan. Ia ditemukan dalam kondisi hangus terbakar ditengah kebun sawit miliknya, Kamis (23/07/2015) sore, sekitar pukul 17.30 WIB. Diduga korban kehabisan oksigen akibat terkepung asap dari lahan yang ia bakar sendiri.

Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo Sik, Jumat (24/07/2015) siang mengatakan, korban pertama kali ditemukan oleh anaknya dalam kondisi hangus terpanggang di kebun sawit miliknya yang berjarak sekitar 100 meter dari rumah korban.

" Saat itu sang anak mencari korban ke kebun sawit milik orang tuanya lantaran ayahnya tak kembali dari kebun sawitnya," terang Guntur.

Sebelum ditemukan tewas, lanjut Guntur, korban Yurnalis pergi ke kebun sawitnya untuk membakar semak belukar yang mulai meninggi. Kuat dugaan, korban terjebak kepulan asap dan kehabisan oksigen kemudian pingsan. "Ketika korban pisan, diduga api menjalar dan membakar tubuhnya," ujar Guntur.

Dikatakan Guntur, sewaktu ditemukan Yurnalis telah meninggal dunia. Mendapat temuan itu, pihak keluarga korban lalu menghubungi pihak Polsek Kampar Kiri. Petugas yang menerima laporan langsung menuju ke lokasi penemuan mayat korban untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) sekaligus membawa jasad korban ke Puskesmas Kampar Kiri.

Untuk menyelidiki kejadian tersebut, polisi juga telah meminta keterangan sejumlah saksi. "Jasad korban juga telah diserahkan ke pihak keluarganya, karena keluarga menolak untuk dilakukan autopsi dan langsung membawa jenazah korban ke rumah duka untuk dilakukan pemakaman," tutup Guntur. (TripelX)


Tags :berita
Komentar Via Facebook :