Pemkab Inhu Sosialisasi Penyakit Filariasis Tahap IV Tahun 2015

Ilustrasi

Rengat, OKETIMES.com - Dinas Kesehatan Kabupaten Inhu Suhardi mengelar Rapat Kerja Sosialisasi Filariasis Tahap IV Tahun 2015 di ruang rapat Kantor Bupati, Selasa (30/06/2015) pagi.

Hadir sebagai narasumber dalam sosialisasi tersebut, dr. Sri dan dr Tias dari Dinas Kesehatan Provinsi Riau dan Mareno dari Research Treeangle Institutes (RTI) – Envision.

Rapat itu sendiri bertujuan untuk mengevaluasi dan menyemangati kembali kinerja para kader dalam sosialisasi tentang usaha pengeliminasian penyakit filariasis di Kab. Inhu.

Turut hadir juga dalam kegiatan itu, sejumlah Camat serta para kader dari berbagai Puskesmas yang ada di Inhu.

Dalam pemaparan narasumber dr. Sri menjelaskan, bahwa filariasis merupakan salah satu penyakit yang sering disebut dengan penyakit kaki gajah dan perlu untuk mendapatkan perhatian bagi semua pihak dalam pengobatan serta pencegahannya.

Berdasarkan fase yang diterapkan, untuk di Indonesia selama lima tahun sosialisasi serta survey terhadap perkembangan pemberian obat kepada masyarakat selalu dilakukan, dan sampai saat ini telah menginjak di tahun yang ke empat.

Namun dari usaha sosialisasi  yang dilakukan oleh para kader di setiap daerah masih mendapatkan hasil yang kurang maksimal, maka dari itu diharapkan melalui sosialisasi ini, kepada semua pihak dapat bersama sama bersinergi dalam meminimalisir bahkan mengeliminasi penyakit filariasis ini, dengan membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya meminum obat.

Sementara itu, dr. Tias menjelaskan bahwa berdasarkan data survey yang dilakukan, untuk propinsi Riau tercatat sebanyak 279 kasus masyarakat yang menderita filariasis.

Melalui sosialisasi ini, dirinya mengajak kepada para kader yang ada di setiap puskesmas untuk dapat bersemangat lagi dalam mensosialisasikan gerakan minum obat guna memberantas penyakit filariasis.

Berdasarkan data, ditahun ke empat ini  kabupaten Inhu sendiri masih tergolong dalam kategori peningkatan positif dalam usaha pemberantasan filariasis dibandingkan dengan daerah-daerah lainnya, yaitu sekitar 83 persen masyarakatnya terbebas dari penyakit ini.

Namun dirinya menganggap agar sosialisasi untuk minum obat bagi masyarakat agar terus dilakukan oleh setiap kader.

Sebab, salah satu kendala yang menghambat keberhasilan sosialisasi ini adalah sangat minimnya kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi obat yang telah diberikan.

Dirinya mengajak kepada seluruh para kader, disisa waktu selama dua tahun ini untuk dapat memaksimalkan di tiap-tiap daerah, agar nantinya khususnya di Inhu tidak perlu melakukan gerakan minum obat kembali yang dilakukan selama lima tahun bagi para masyarakat.

Dijelaskannya, menurut rencana pada bulan oktober mendatang pelaksanaan pengobatan secara massal juga akan dilakukan.

Senada dengan hal tersebut, Mareno salah satu perwakilan dari RTI – Envision mengharapkan agar pendataan yang dilakukan oleh para kader benar-benar sesuai dengan kondisi yang terjadi di lapangan.

Sehingga jika nantinya petugas pusat terjun langsung untuk mendata, data yang dilaporkan sebelumnya memang benar adanya. (Ali)


Tags :berita
Komentar Via Facebook :