Polsek Rengat Barat Amankan Truck bermuatan 8 ton Minyak Tanah ilegal
Kepolisian Sektor Rengat Barat Inhu mengamankan sebuah mobil truck Toyota Dutro yang sedang mengangkut BBM jenis minyak tanak yang diduga ilegal. Minyak Tanah sebanyak 8 ton diduga berasal dari Simpang Gas provinsi Jambi diamankan petugas saat melintas di Jalan Lintas Timur depan SMPN 5 Rengat Barat, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) provinsi Riau, Minggu (28/06/2016) malam kemarin, sekitar pukul 21.00 WIB.
Pekanbaru, OKETIMES.com - Kepolisian Sektor Rengat Barat Inhu mengamankan sebuah mobil truck Toyota Dutro yang sedang mengangkut BBM jenis minyak tanak yang diduga ilegal. Minyak Tanah sebanyak 8 ton diduga berasal dari Simpang Gas provinsi Jambi diamankan petugas saat melintas di Jalan Lintas Timur depan SMPN 5 Rengat Barat, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) provinsi Riau, Minggu (28/06/2016) malam kemarin, sekitar pukul 21.00 WIB.
Kepala Bidang Humas Polda Riau, AKBP Guntur Aryo Tejo Sik mengungkapkan, penangkapan truk warna merah bernomor polisi BH 8314 GI ini dilakukan Polsek Rengat Barat yang sedang melakukan patroli diseputaran Jalan Lintas Timur tepatnya di depan SMPN 5 Rengat Barat, Kabupaten indragiri Hulu pada Minggu (28/06/2016) malam kemarin, sekitar pukul 21.00 WIB.
" Truck yang disopiri Agus Bachrudin bin Parmo (19) warga Jalan Surya Darma Kelurahan Kota Baru Kabupaten Muara Jambi tersebut ditangkap oleh petugas Polsek Rengat Barat yang sedang melakukan patroli rutin. Petugas yang curiga kemudian melakukan pemeriksaan dan menemukan tangki terbuat dari besi yang berisikan minyak tanah ilegal," terang Guntur.
Dari hasil pemeriksaan, lanjut Guntur, minyak tanah yang diperkirakan berjumlah 8 ton tersebut dimuat dari Simpang Gas provinsi Jambi.
Saat ini barang bukti truk Toyota Dutro No Pol BH 8314 GI dan Bahan Bakar Minyak jenis minyak tanah telah diamankan di Mapolsek Rengat Barat guna dilakukan penyelidikan dan pengembangan lebih lanjut.
" Kita masih akan mengembangkan kasus ini untuk mengetahui dari mana minyak tanah berasal sekaligus menelusuri siapa penampungnya di Riau," tutup AKBP Guntur. (tripleX)
Komentar Via Facebook :