Wabup Siak Buka Seminar Kurikulum PAUD 2013

Wabup Siak Buka Seminar Kurikulum PAUD 2013

SIAK, OKETIMES.com - Sebanyak 541 orang Guru PAUD se Kabupaten Siak mengikuti  yang dibuka langsung oleh

Wakil Bupati Siak Drs H AlFedri M.Si secara resmi membuka Seminar Kurikulum 2013 yang diikuti 541 orang guru PAUD se kabupaten Siak. Seminar yang ditaja oleh HIMPAUDI Kabupaten Siak ini digelar di Gedung Tengku Mahratu Siak, Sabtu (9/5).

Hadir pada acara ini Ketua Umum PP HIMPAUDI Pokja BAN dan PNF Pusat Prof Dr Hj NettiHerawati M.Si, Sekretaris Disdikbud Siak Drs Suprapto M.Pd, Ibu Alfedri, Camat Siak, Ketua Himpaudi Siak dan guru-guru PAUD se Kabupaten Siak.

Dalam sambutanya, Wabup menyambut baik dan menilai bahwa kegiatan seminar tentang Kurikulum 2013 untuk guru PAUD ini sangatlah penting.

Menurut Wabup, Guru PAUD sangat berperanan penting terhadap perkembangan kecerdasan dan prilaku anak, terutama di usia dini. Perkembangan dan kecerdasan anak pada usia dini ini sangat peka terhadap pengaruh lingkungan sekitarnya. Maka dari itu peran guru PAUD sangat menentukan sekali, katanya.

Wabup berharap agar peserta seminar ini dapat mengikuti dengan sebaik-baiknya agar nanti ketika sudah berhadapan dengan peserta didiknya di sekolah dapat diterapkan dengan baik, ujar Alfedri.

Sementara Prof Dr Ir Hj Netty Herawati MSi mengatakan, PAUD lebih dari sekedar persiapan masuk SD. PAUD merupakan landasan utama setiap anak Indonesia menapaki jenjang kehidupan. Pasalnya, usia dini adalah masa keemasan (golden age) mengingat pada usia 4 tahun kapasitas kecerdasan anak telah mencapai 50% dari kecerdasan orang dewasa dan terus berkembang hingga mencapai 80% pada usia 8 tahun.

"Keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan komprehensif pada usia dini dapat bersifat permanen yang sulit diperbaiki setelah masa tersebut terlampaui. PAUD gerbang dan pondasi penting dalam Gerakan Revolusi Mental bangsa ini," katanya.

Karena itu, katanya, penting bagi bangsa dan pemerintah, juga masyarakat  Indonesia  untuk menjaga dan menjamin mutu setiap pendidik PAUD. Perjuangan meningkatkan mutu, kesejahteraan, penghargaan dan perlindungan bagi semua pendidik PAUD adalah harga mati yang tak bisa ditawar-tawar lagi jika bangsa ini ingin maju.

Menurutnya, dibalik peran sentral itu cukup banyak permasalahan yang dihadapi pendidik PAUD. Sebagian besar pendidik PAUD masih lulusan SMA, bahkan sekitar 4 % diketahui lulusan SMP. Selain itu, hanya 23,6 persen pendidik PAUD non formal yang sudah mencapai jenjang pendidikan S1.

"Total kurang dari 10 % pendidik PAUD yang sudah mengikuti pendidikan dan latihan standar," katanya.

Tingkat kesejahteraan pendidik PAUD juga masih sangat memprihatinkan, bahkan tak sedikit pendidik PAUD yang mengajar secara sukarela.

"Tahun ini dana insentif APBN baik jumlah penerima maupun besarannya menurun sehingga tahun ini tidak sampai 6% pendidik PAUD non Formal mendapatkan insentif APBN dengan nominal menurun dari Rp.1,2 juta menjadi Rp.750 ribu," jelasnya.

Ia juga mengakui, sebagian besar pendidik PAUD belum mengetahui dan memahami Kurikulum Nasional PAUD dan Standar PAUD yang baru disahkan tahun 2014 lalu.

"Untuk itu diharapkan pada kesempatan seminar yang di gelar ini semoga para guru paud yang ada di Kabupaten siak ini agar dapat mendalami ilmu dan teknik yang tertera dalam kurikulum 2013 dan diharapkan dapat menerapkan dengan penuh tanggung jawab kepada peserta didiknya di sekolah," pungkasnya. (man)


Tags :berita
Komentar Via Facebook :