Bupati Inhu Buka Rakorda KB Tahun 2015
Rapat Koordinasi Bidang Keluarga Berencana (KB) tahun 2015.
RENGAT, OKETIMES.com - Bupati Indragiri Hulu H Yopi Arianto SE menghadiri sekaligus membuka secara resmi pelaksanaan Rapat Koordinasi Bidang Keluarga Berencana (KB) tahun 2015, Rabu (29/4).
Rakor ini dilaksanakan di Gedung Sejuta Sungkai jalan Ahmad Yani Rengat. Turut hadir Direktur Advokasi dan KIE BKKBN RI, Drs M Yunus Patriawan, Ketua Asosiasi Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) Prov Riau, Prof DR H Isjoni M.Si, Asisten, Kaban, Kadis, Kakan, Kabag, Camat serta para peserta dan kader program Keluarga Berencana.
Kegiatan ini mengusung tema "Dengan Rapat Koordinasi Kita Mantapkan Pelaksanaan Program KB dan Pembangunan Keluarga Melalui Pendataan Keluarga".
Ketua Panitia Pelaksana, Feni Darius berharap nantinya melalui kegiatan ini mampu mencapai target dan tujuan yang ingin dicapai, yaitu tercapainya peningkatan sinergisitas antar dinas maupun instansi terkait dalam pelaksanaan program kegiatan KB dan pembangunan keluarga.
"Dengan mengoptimalkan kegiatan pendataan keluarga yang dilandasi komitmen semua pihak sehingga menghasilkan data yang benar-benar akurat," katanya.
Selain itu, dalam kegiatan yang selama sehari tersebut diikuti sebanyak 200 orang peserta.
Mengawali sambutannya Drs M Yunus Patriawan menyampaikan apresiasi kepada Pemkab Inhu yang menjadi bagian dalam mensukseskan program KB dan salah satunya melalui kegiatan rapat koordinasi.
Rapat koordinasi ini sendiri merupakan langkah awal dalam menghadapi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, dimana program kependudukan Keluarga Berencana masuk dalam 9 agenda prioritas pembangunan atau nawacita yang ingin dicapai demi meningkatkann kualitas hidup manusia Indonesia.
Ditahun pertama dalam RPJMN, BKKBN dituntut untuk mencapai target dalam menekan laju pertumbuhan penduduk 1,38 % yang jika berdasarkan data ditahun yang tahun 2010 yaitu 1,49%, angka kelahiran total 2,37 anak/wanita usia subur, pemakaian kontrasepsi 65,2 % untuk seluruh metode kontrasepsi.
"Kebutuhan ber KB yang tidak terpenuhi 10,60% dan angka kelahiranpada remaja usia 15-19 tahun, 46/1000 kelahiran, kehamilan yang ingin dihindari 7,1 %. Sedangkan untuk mencapai target tersebut ada 9 faktor yang perlu dilakukan yang diantaranya melakukan penguatan dan pemanduan kebijakan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi yang merata dan berkualitas, penyediaan sarana dan prasarana serta jaminan penyediaan obat kontrasepsi yang memadai disetiap fasilitas pelayanan KB dan menjelaskan akan pentingnya wajib belajar 12 tahun dalam rangka pendewasaan usia kawin demi mencegah kelahiran di usia remaja," paparnya.
Jika mengacu melalui analisis kuadran, Provinsi Riau masuk dalam kuadran 2 yang artinya perlu mendapatkan prioritas dalam pelaksanaan program kerja tersebut.
Namun, jika dikaji secara detail, masih ada dua kabupaten yang mampu menjalankan program-program yang sejalan dengan tujuan dari BKKBN dan salah satunya adalah Kabupaten Indragiri Hulu.
Maka dari itu, dalam kesempatan tersebut, dirinya menyampaikan apresiasi kepada Bupati Inhu H. Yopi Arianto, SE yang mampu membawa Kabupaten Inhu dalam kondisi yang stabil yaitu kategori kuadran 4, pungkasnya. (Ali)
Komentar Via Facebook :