Antisipasi Penyalahgunaan Lem Cap Kambing

Tomas Minta Pedagang Meminimalisir Jual-beli Lem Cap Kambing di Pasaran

Siswaja Muljadi alias Aseng menyempatkan meninjau kondisi pemakaman yang dirusak orang yang tak bertangungjawab di Komplek Pemakan Budha di Jalan Pelabuhan Baru Kecamatan Bagansiapi-api Kabuapeten Rokan Hilir (Rohil) Riau, Jumat (24/4/15).

Bagansiapi-api, OKETIMES.com - Untuk menimalisir peredaran Lem Cap Kambing yang kerap disalahgunakan, atau dikomsumsi oleh kalangan anak-anak baru gede (ABG) dipasaran atau pedagang di kota Bagansiapi-api Kabupaetn Rokan Hiir (Rohil), Riau.

Salah satu tokoh masyarakat (Tomas) asal Rohil, Siswaja Muljadi alias Aseng yang juga salah satu anggota DPRD provinsi Riau, menghimbau para pedagang untuk dapat saling bekerjasama dan meminilisir penjualan Lem cap Kambing ataupun sejenisnya kepada orang yang tepat guna.

Himbauan tokoh Tionghoa ini juga ditujukan kepada Pemkab Rohil, beserta seluruh unsur lapisan masyarakat, supaya bersama-sama menjaga keharmonisan yang telah terjalin baik selama ini.

" Saya sudah ke TKP dan kekantor Polsek Bangko, ternyata memang benar, berdasarkan penyelidikan No. Pol: LP/40/IV/2015/Riau/Res Rohil/Sek Bangko, tanggal 23 April 2015. Kejadian ini murni criminal. Pelakunya berbuat demikian, lantaran dibawah pengaruh lem cap kambing," ujarnya kepada Oketimes.com di Bagansiapi-api, Jumat (24/4/15).

Ia juga meminta kepada warga Tionghoa yang ada diluar daerah untuk tetap berdingin hati dan tidak mudah terprovokasi dengan kekejadian ini, apalagi adanya informasi yang menyesatkan terkait hal tersebut.

Semua kejadian semalam lanjut Aseng, tidak lepas dari kelalaian dan kurang telitinya para pedagang  yang memperjual-belikan alat bantu perekat yang seharusnya digunakan oleh orang tertentu. Seperti tukang tambal ban, sepatu perekat dan keperluan kantor. "Jangan hanya untuk mencari keuntungan, para pedagang malah menghiraukan dampaknya negatifnya," ulasnya.

Selain itu Aseng juga menghimbau kepada pengurus pemakaman, supaya lebih waspada menjaga dan memilihara pemakaman dilokasi dengan memperketat penjagaan dilokasi. Sehingga dapat menimalisir keberadaan orang-oarang yang tidak bertanggungjawab leluasa memasuki pekarangan pemakaman dengan melakukan kegiatan yang tidak baik.

" Sebagai anak cucu, marilah kita jaga peristirahatan leluhur kita dengan baik, sebab ini merupakan asset budaya daerah milik kita bersama," tegasnya. (Hen)


Tags :berita
Komentar Via Facebook :