SMPN 2 Bangko Ludes Dilalap Sijago Merah
SMPN 2 Bangko Ludes Dilalap Sijago Merah
BAGANSIAPIAPI, OKETIMES.com - Dalam satu malam kebakaran hebat melanda di dua titik di jantung kota Bagansiapiapi. Pertama SPBU yang terletak dibatu empat (4) dan yang kedua SMPN 2, jalan Pelabuhan hulu. Kelurahan Bagan Kecamatan Bangko. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
Seperti dilansir riaueditor.com di SMPN 2 Bangko pagi pukul 07.00 Wib di tempat kejadian, "Api bermula sekitar pukul 02.15 wib dini hari dan api cepat membesar menebar ke ruangan kelas yang di depan tepatnya di lantai dua," ucap Yuni (35) salah seorang warga yang tinggal tepat di depan SMPN 2 Bangko.
Sebelum kejadian saya masih tertidur, namun merasakan hawa panas di dalam kamar saya pun terbangun dan melihat cahaya kekuning-kuningan di luar.
"Kok, rumah saya terang sekali, melihat hal yang aneh tersebut saya keluar dari rumah, Astaga.. api sudah membesar menyelimuti sekolah tersebut. Saat itu juga saya membangunkan suami dan saya melihat warga mulai berdatangan untuk memberikan pertolongan pertama sebisa mungkin," paparnya.
Saya dan suami langsung mengambil tong dan ember untuk mencari air guna memadamkan api yang sudah berkobar-kobar di lantai dua gedung sekolah tersebut. Terdengar samar dari kerumunan warga, saya mendengar, "cepat cari bantuan lain atau telpon pemadam kebakaran atau panggil pemadam kebakaran dibatu enam.
Tak lama kemudian warga ada yang membawa mesin pompa air miliknya, namun kobaran api terus membesar, segala daya upaya yang warga lakukan ternyata masih kalah dengan amukan sijago merah," papar Yuni.
MAish dilokasi kejadian, salah seorang anggota DPRD Rohil, Yohanis mengatakan, Dari tadi malam saya sudah datang kesini tepat pukul 03.00 Wib dini hari setelah mendapat telpon dari warga yang menghubungi saya, saya sangat terkejut setibanya di TKP sijago merah sudah besar dan melalap gedung yang ada tepatnya di lantai dua sekolah itu," ujarnya.
Melihat warga begitu agresipnya ingin memadamkan api dengan peralatan seadanya saya sangat prihatin, saya pun juga terlibat didalamnya membantu warga yang ingin memadamkan api digedung tersebut. Namun sayang ternyata kobaran api semakin membesar dan tidak terbendung lagi.
Setelah hampir dua jam kobaran api melalap gedung sekolah tersebut, baru datang bantuan dari pemadam kebakaran (Damkar). Anehnya lagi Damkar datang dengan tanki jumlah air yang sedikit dan peralatan dari Damkar sudah rusak-rusak.
"Masak udah sampai di TKP peralatan Damkar masih diservice juga di lokasi kejadian, nasi udah jadi bubur jadi harus cemana lagi," keluh Yohanis menghela nafas kecewa.(ram)
Komentar Via Facebook :