Maraknya Pedagang Batu Akik Masih Mewarnai Kota Bagansiapiapi
Maraknya Pedagang Batu Akik Masih Mewarnai Kota Bagansiapiapi.
BAGANSIAPIAPI, OKETIMES.com - Efek dari kontes batu akik gemstone fair pulau jemur 2015 Rokan Hilir masih terasa, sampai saat ini pedagang batu akik masih menjamur di kota Bagansiapiapi, padahal kontes tersebut sudah usai sekitar satu bulan yang lalu. Bahkan rekan-rekan Jurnalis masih menggandrungi kecintaannya terhadap batu akik.
Hasil pantauan riaueditor.com di lapangan Sabtu (11/4) menunjukan, ternyata para pedagang bongkahan batu akik bermunculan dari mana-mana, bukan hanya dari Sumatra Barat (Sumbar) bahkan pedagang bongkahan batu ada yang berasal dari Aceh dan Bengkulu serta Garut Pulau Jawa bertebaran disisi Kota.
Ini membuktikan bahwasanya peminat batu akik di Rohil terutamanya Bagansiapiapi masih mempunyai minat yang tinggi serta daya jual yang lumayan bagi pedagang bongkahan batu akik yang datang dari berbagai daerah.
Selain masyarakat dari hasil pantauan awak media ini, ternyata rekan-rekan media di Rohil juga sangat menggandrungi hobi dan kecintaannya terhadap batu akik. Agung salah satu Jurnalis mengatakan, "kalau dikatakan hobi, ya saya memang hobi mengkoleksi batu akik, apa lagi semakin hari pedagang bongkahan batu akik di kota Bagansiapiapi semakin menjamur," ujarnya.
Ini semakin menambah daya kecintaan saya terhadap batu akik, kalau maslah warna saya kurang begitu minat, saat ini saya melihat batu akik dari segi motif dan corak. Maka dari itu saya memilih-milih dari segini banyaknya batu yang dijajakan oleh pedagang, semenjak saya memilih dari tadi, baru tiga jenis batu bermotif yang sudah saya temukan," paparnya kembali.
Satu rekan media lagi Fadli menambahkan, kalau saya datang kesini sekedar melihat-lihat saja, mana tau dari hasil melihat-lihat ketemu yang cocok dan bagus, "ya akan saya beli. Apa lagi bongkahan batu akik ini dijual oleh pedagang sesuailah sama standar kocek kita, makanya saya datang kesini," ucapnya.
Ditempat yang sama Naldi pedagang bongkahan batu akik yang berasal dari Bengkulu mengatakan, kita datang kesini dengan membawa bermacam bongkahan batu akik dari berbagai daerah yang berada di kampung kita Bengkulu dan sudah hampir tiga hari saya disini menjajakan dagangan tersebut," katanya.
Kalau masalah harga kita bervariasi, kalau bongkahan kecil kita patokan harga Rp 20 sampi 30 ribu, sedangkan bongkahan yang besar kita hargai mulai Rp 100 sampai 300 ribu, kalau omset perhari lumayan juga dan tidak bisa dipastikan berapa penghasilan kita perhari.
"Namun saya salut melihat masyarakat kota Bagansiapiapi, antusias masyarakatnya masih tinggi dalam kecintaannya terhadap batu akik," tutur Naldi, pedagang asal Bengkulu.(ram)
Komentar Via Facebook :