Bocah 8 Tahun Jadi Korban Pencabulan OTK di Sekolahnya

Ilustrasi

Pekanbaru, OKETIMES.com - Seorang bocah 8 tahun berinisial Bunga mengaku dicabuli oleh pria tak dikenal, Senin (23/2) siang, sekitar pukul 13.30 WIB. Kejadian itu terjadi sebuah Sekolah Dasar yang berada di Jalan Melati Kecamatan Tampan.

Kasus pencabulan ini telah dilaporkan ke Mapolresta Pekanbaru dan masih ditangani oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Sat Reskrim Polresta Pekanbaru.

Informasi yang dihimpun oketimes di Kepolisian, Selasa (24/2) menyebutkan, peristiwa ini berawal orang tua korban DA (41) warga Perum Attaya Kelurahan Simpang Baru Kecamatan Tampan mengantarkan Bunga anaknya ke sekolah sekitar pukul 09.00 WIB, lebih cepat dari biasanya dengan menggunakan sepeda motor. Sesampainya di sekolah, selanjut korban turun dan ibu korban kembali ke rumahnya.

Setelah berada di sekolah, disaat situasi sepi dan para murid sedang belajar, korban didatangi oleh seorang pria yang tidak dikenalnya dan kemudian mengajak korban ke bawah tangga lantai II sekolah. 
Disana, pelaku kemudian melakukan perbuatan pencabulan dengan cara mengangkat rok dan menurunkan celana dalam korban lalu pelaku memasukkan jarinya ke kemaluan korban hingga kemaluan korban berdarah. Usai mencabuli korban, pelaku kemudian pergi meninggalkan korban menggunakan sepeda motor.

Terbongkarnya kasus ini, ketika sang ibu menjemput buah hatinya pulang sekolah. Korban sempat menceritakan dan mengatakan jika ia tadi telah di cabuli oleh seorang laki-laki yang tidak dikenalnya bernama Om-om dibawah tangga sekolah dengan cara memasukan jari tangannya ke dalam kemaluan korban.

Kaget atas pengakuan korban dan mendapati kondisi kemaluan sang anak mengalami luka dan berdarah, DA lalu melaporkan kejadian yang dialami anaknya ke Sentra Pelayan Kepolisian terpadu (SPKT) dengan harapan polisi dapat menangkap pelakunya dan memprosesnya sesuai hukum yang berlaku.

Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Hariwiyawan Harun SIK dikonfirmasi melalui Wakasat Reskrim AKP Y.E Bambang Dewanto SH, membenarkan adanya laporan tersebut. 

"Benar laporannya telah kita terima, korban juga sudah divisum. Saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan terhadap laporan tersebut," singkat Bambang. (dm)


Tags :berita
Komentar Via Facebook :