Niat Hati Mengadu Nasib di Pekanbaru, Pria Asal Aceh Ini Terjebak Masalah Narkoba
FR (20) Warga asal Sawang Kabupaten Aceh Utara Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam ini, kini harus meringkuk di sel tahanan Satres Narkoba Pekanbaru, Selasa (24/2/2015).
Pekanbaru, OKETIMES.com - Niat pria berinisial FR (20) untuk mengubah nasibnya di Kota Pekanbaru gagal sudah. Warga asal Sawang Kabupaten Aceh Utara Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam ini, kini harus meringkuk di sel tahanan Satres Narkoba Pekanbaru, Selasa (24/2/2015).
Peristiwa malang yang menimpa FR itu berawal dari keberangkatannya dari desa Sawang Aceh Utara menggunakan Bus Po Simpati Star menuju Kota Medan, Sumatera Utara, Minggu (22/2/2015) malam.
Setibanya di Medan, keesokan harinya, FR kemudian menyambung Bus Po Sentosa menuju Kota Pekanbaru untuk menjumpai abangnya berinisial Fi.
Sesampainya di Pekanbaru, Selasa (24/2/201) dini hari sekitar pukul 01.30 WIB, FR lalu dijemput oleh abangnya Fi bersama rekannya di stasiun Bus Po Sentosa/Po Intra di Jalan SM Amin Kecamatan Tampan, dengan menggunakan mobil sedan Timor warna merah No Pol BM 1562 AV.
Namun saat melintas di Jalan Arifin Ahmad Kecamatan Marpoyan Damai sekitar pukul 02.30 WIB, mobil yang ditumpangi FR diberhentikan oleh petugas Satlantas Polresta Pekanbaru yang sedang melakukan patroli rutin guna mengantisipasi aksi curat, curas dan curanmor (C3).
Polisi yang curiga melihat gelagat mencurigakan lalu menyetop mobil sedan berjenis Timor tersebut. Saat diperiksa, dijok depan samping sopir yang diduduki Fi ditemukan 1 bungkus plastik bening diduga narkoba jenis sabu-sabu seberat sekitar 25 gram lebih.
Ketahuan membawa sabu-sabu, Fi bersama rekannya yang belum diketahui identitasnya langsung kabur melarikan diri. Sedangkan FR yang duduk dijok belakang hanya bisa pasrah saat digelandang petugas ke Mapolresta Pekanbaru guna penyelidikan dan pengembangan lebih lanjut.
Kepada Oketimes.com, FR mengatakan jika sabu-sabu tersebut bukan miliknya. "Saya tak tau jika ada sabu-sabu didalam mobil tersebut, karena setibanya di stasiun Po Sentosa saya ditelepon oleh Fi abang saya dan langsung dijemputnya," ucap FR.
Saat ditanyakan apakah sabu-sabu dibawa dari Aceh, FR menolaknya. "Bukan milik saya bang, saya datang ke Pekanbaru atas suruhan Fi abangnya, katanya ada kerjaan buat saya di Pekanbaru, makanya surat dan ijazah saya bawa juga," ungkapnya. (dm)
Komentar Via Facebook :