Ketum PBTI: Taekwondo Targetkan Emas di SEA Games dan Olimpiade
Atlet Taekwondo Indonesia.
Jakarta, OKETIMES.com - Ketua Umum Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PB TI), Letjen TNI (Purn) Marciano Norman, bertekad membawa taekwondo Indonesia meraih prestasi lebih baik dalam masa empat tahun mendatang.
"Kami akan kejar prestasi di level Asia Tenggara, Asia, bahkan dunia. Untuk masalah prestasi, target dua emas dan empat perak dalam SEA Games 2015, Juni mendatang di Singapura, menjadi target terdekat," katanya usai terpilih kembali sebagai Ketum PB TI periode 2015-2019 dalam Munas TI di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (17/2).
Munas yang diikuti oleh 34 Pengurus Provinsi (Pengprov) dari seluruh Indonesia ini, secara aklamasi memilih Marciano yang menjadi calon tunggal. PBTI percaya jika taekwondoin Indonesia bisa bersaing dengan negara-negara pesaing terberat mereka di multieven se-Asia Tenggara tersebut, yakni Fiipina, Thailand, dan Vietnam.
"Setelah ini kita akan langsung program penjaringan atlet untuk masuk dalam pelatnas. Selain itu kami melakukan perbaikan di semua level. Selain atlet, kualitas pelatih lokal ditingkatkan. Ini demi mengusahakan atlet kita tampil di Olimpiade Brasil 2016 mendatang dan merebut medali, serta mempersiapkan diri untuk Asian Games 2018," ungkap Kepala Badan Inteljen Nasional (BIN) ini.
3 kejuaraan multieven pun siap menjadi target prestasi yang wajib diraih atlet-atlet taekwondo Indonesia. Marciano juga berharap, atlet-atlet taekwondo Indonesia bisa membanggakan saat tampil sebagai tuan rumah Asian Games 2018 nanti.
Banyak program disiapkan untuk meningkatkan kualitas atlet. Diantaranya kompetisi mulai dari tingkat terbawah hingga nasional. "Kita akan menjaring atlet terbaik untuk masuk timnas," ucap dia.
Bantah Keributan
Ketua Pimpinan Sidang Munas PB TI, Andi Harun membantah keras adanya kekisruhan yang terjadi pada Munas di Hotel Bidakara, Jakarta, pada 16-17 Februari 2015.
"Tidak ada keributan. Munas berlangsung damai, demokratis dan penuh kekeluargaan. Memang ada pihak-pihak tertentu yang sengaja datang untuk mencegal secara sistematis untuk membinasakan PB TI. Mereka mengklaim dirinya sebagai utusan dari Pengprov TI Papua, NTT dan Maluku," ujar Andi yang juga Ketua Pengprov TI Kalimantan Timur.
Oleh karena itu, PBTI tidak mengizinkan mereka masuk munas karena bukan peserta. Yang diakui adalah mereka yang ditunjuk oleh PB TI melalui surat keputusan (SK).
"Saya merupakan peserta yang sah karena terpilih melalui musyawarah Provinsi TI Maluku. Saya juga mengantongi surat undangan dari PBTI," sambung Kombes Pol Edi Jamaluddin, Ketua Pengprov TI Maluku Utara.
Hal itu juga dinyatakan oleh Ketua Harian Pengprov TI Papua, John Nahumaruri dan Ketua Bidang Organisasi Pengprov TI NTT, Eben Eiser. Sayangnya, ketiga Pengprov TI ini tidak mengantongi rekomendasi dari KONI Provinsi.
Menanggapi hal ini, Andi mengatakan, rekomendasi peserta Munas itu merupakan wewenang penuh dari PBTI.
"Dalam AD/ART TI jelas disebutkan rekomendasi hanya dikeluarkan PBTI tanpa ada pihak lain. Jadi, mereka yang mengantongi undangan adalah peserta resmi," tegasnya.
Sementara itu Ketua Pengprov TI Bali, Ismi mengatakan, memang ada upaya untuk menjatuhkan keberadaan Taekwondo Indonesia.
"Ada upaya menjatuhkan organisasi taekwondo Indonesia. Tapi, kami tetap komit untuk membangun taekwondo dan menganggap PBTI merupakan satu-satunya organisasi resmi taekwondo di Indonesia, bukan yang lain," tegasnya.
Penulis: Hendro D Situmorang/AF
Sumber :Suara Pembaruan
Komentar Via Facebook :