Coastal Area Karimun Tahap Dua Baru 30 Persen
KEPRI,oketimes.com-- Mega proyek jalan lingkar (coastal area) tahap kedua yang dikerjakan PT
Waskita Karya sejak Februari 2013 lalu baru dalam tahap 30 persen
pengerjaan.
Dari seluruh rangkaian pengerjaan proyek tahun jamak (multi years)
tersebut, tahapan penimbunan dari Kampung Baru Tebing hingga Bandara Sei
Bati sudah dilaksanakan.
Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum (PU)
Kabupaten Karimun, Yusrial Mahyuddin saat peninjauan pembangunan
tulisan (sign) Karimun yang terletak di pinggir jalan lingkar, Jumat
(17/1) mengatakan, pihaknya optimis pengerjaan coastal area tahap kedua
bakal selesai tepat waktu sesuai dengan kontrak kerja.
"Saat ini
penimbunan jalan mulai dari Kampung Baru Tebing hingga ke Bandara Sei
Bati sudah selesai dikerjakan, begitu juga dengan pembangunan sea wall
di sekitar bibir pantai juga semuanya sudah selesai. Sekarang lagi tahap
pengerjaan pemancangan tulisan Karimun yang terletak di dekat tugu
MTQ," kata Mahyuddin.
Kata Mahyuddin, tulisan Karimun yang
merupakan salah satu ikon Kabupaten Karimun di jalan lingkar sudah ada,
namun menunggu pembuatan pelantar dari bibir pantai di sekitar tugu MTQ
hingga ke laut dengan panjang sekitar 150 meter. Pelantar tersebut
sengaja dibuat satu tiang ditengah karena bukan diperuntukkan bagi
bersandarnya kapal.
Menurutnya, tulisan Karimun tersebut dibuat
dua buah, satu menghadap ke laut dan satunya lagi menghadap ke darat.
Tulisan tersebut termasuk salah satu ikon Karimun selain panggung rakyat
dan Masjid Baiturahman. Ketiga ikon tersebut posisinya saling
berdekatan sehingga mudah dijangkau masyarakat.
"Tiang pelantar
menuju tulisan Karimun tersebut hanya satu, yakni berada di
tengah-tengah. Kalau dilihat konsepnya mirip huruf T. Jadi, kekuatannya
hanya untuk menahan orang bukan untuk tambatan kapal. Jadi, tidak
dibenarkan kalau pelantar itu nantinya dipergunakan untuk tambatan tali
kapal," sebutnya.
Dikatakan Mahyuddin, proyek coastal area
tahap kedua merupakan satu kegiatan dalam empat kontrak yakni
pembangunan jalan, jembatan, tulisan Karimun di pinggir jalan dan
pemasangan break water atau sea wall. Sesuai kontrak proyek tersebut
akan berakhir pada Agustus 2014 nanti.
"Jika dilihat sistem
pengerjaannya dengan pola satu kegiatan dengan empat kontrak ini, maka
saya optimis proyek tersebut akan selesai sesuai dengan kontrak
kerjanya. Jika tahap pertama pengerjaannya tidak satu paket, maka
sedikit mengalami keterlambatan. Dengan sistem empat kontrak ini, maka
saya yakin akan cepat selesai," kata Mahyuddin.
Terkait
jembatan, kata Mahyuddin, konsepnya dibuat seperti jembatan Barelang di
Pulau Batam. Jembatan itu memiliki dua jalur, yakni jalur kanan dan
kiri. Untuk tahap awal, kami mempersiapkan pengerjaan jembatan di jalur
sisi laut duluan. Setelah itu baru dibagian sisi daratnya. Dijelaskan,
kontruksi jembatan yang melengkung tersebut bahannya terbuat dari baja.
Sehingga, jembatan tersebut memiliki ketahanan yang bagus.
"Kekuatan
jembatan tersebut menggunakan geotek, sama seperti kekuatan jembatan
yang ada di Singapura," jelasnya. Jembatan itu, lanjut Mahyudin, selain
memiliki bentuk yang indah juga nantinya akan dilengkapi plasa (areal
kosong) di pinggirnya. Sehingga, kawasan itu nantinya bakal menjadi
kawasan tempat bermain bagi warga Karimun. Apalagi, saat matahari
terbenam tepat mengarah ke arah itu.haluankepri/oketimes.com
Komentar Via Facebook :