Kepsek SDN 35 Berharap Sekolahnya Direvitalisasi
Nurjani SPd bersama tim Adiwiyata ketika mengunjungi SDN 35 Jalan Pemuda Kecamatan Payung Sekaki
PEKANBARU, oketimes.com– Meski berada ditengah-tengah wilayah perumahan, namun bukan berarti pihak sekolah pasrah begitu saja. Berbagai inovasi diciptakan. Gedung sekolah yang dulunya terlihat gersang, kini mulai terlihat asri berkat tangan dingin sang Kepsek yang menanamkan rasa cinta lingkungan.
Saat ditemui, Kepala Sekolah (Kepsek) SDN 35, Hj Nurjani SPd mengaku meski kondisi gedung sekolah sudah cukup tua dan banyak yang sudah keropos, namun bukan menjadi penghalang untuk dijadikan indah, nyaman dan asri.
Ia mengatakan, meski pengembangan bangunan SDN 35 serba terbatas akibat berada ditengah-tengah pemukiman warga dan lahan yang sangat terbatas hanya seluas 1300 meter, namun upaya untuk memperindah terus dilakukan. Seperti taman pekarangan sekolah yang kini tertata rapi.
Ia menjelaskan, SDN 35 yang kini berada di Kecamatan Payung Sekaki, dulunya masuk wilayah Kabupaten Kampar dan didirikan tahun 1969. Nah, semenjak masuk wilayah Kota Pekanbaru belum pernah direvitalisasi. Palingan hanya sekedar rehab sana-sini, ujar Nurjani.
Nurjani mengatakan, pihaknya punya obsesi dalam mengembangkan SDN 35. Caranya, dengan melakukan revitalisasi gedung yang akan dibangun bertingkat, sehingga pekarangan sekolah yang selama ini sempit terkesan luas. "Dan ini punya potensi untuk ditanami pepohonan sehingga akan tampak lebih asri dan nyaman," ujarnya berobsesi.
Menyinggung soal sekolah berstatus Adiwiyata, Nurjani tak menampik keinginan untuk meraih penghargaan tersebut. Akan tetapi, yang penting bagaimana agar sekolah ini bisa lebih baik dari kondisi yang sekarang, ucapnya.
Pada kesempatan itu, Wakil Kepsek SD 148, Berman Parluhutan SPd mengatakan kedatangan dirinya bersama tim Adiwiyata ke SDN 35, dimaksudkan untuk melakukan sosialiasi terkait kriteria dalam meraih sekolah Adiwiyata.
Berman mengatakan, sebagai sekolah peraih Adiwiyata tingkat Kota Pekanbaru, SDN 148 punya tanggungjawab untuk membina minimal 10 SD. Menurutnya, Balai Lingkungan Hidup mempersyaratkan sekolah harus berbasis lingkungan dan memiliki adminiterasi pendidikan lingkungan, ujarnya. (fin)
Komentar Via Facebook :