Narkoba Ancam Anak-anak Meranti
Hj Nurmaharani bersama anak-anak Meranti dalam sebuah kegiatan LK3 beberapa waktu lalu.
SELATPANJANG, oketimes.com– Salah satu fenomena yang mengkhawatirkan di kalangan remaja dan orang tua saat ini adalah merebaknya narkoba. Dunia Kedokteran melaporkan bahwa sekitar 70 persen pelaku penyalahgunaan narkotika adalah para remaja. Belakngan ini, banyak dijumpai remaja yang masih duduk di bangku sekolah terlibat sekaligus sebagai pengedar.
"Di kota-kota besar mungkin hal ini sudah menjadi tidak aneh lagi, namun jangan kita sangka anak di Meranti bebas dari narkoba, itu yang harus kita waspadai. Fenomena ini sangat mengkhawatirkan, karena narkoba dapat menghancurkan masa depan remaja itu sendiri, bahkan jika kejadiaannya massif dapat menghancurkan masa depan bangsa," ucap Hj Nurmaharani, Ketua Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga (LK3) Kabupaten Kepulauan Meranti.
Belum lama ini, lanjut Nurmaharani, pihaknya menemukan anak terlantar bernama Jimi (14) tahun di Selatpanjang, dengan prilaku yang sedikit aneh, yang kemudian dibawa ke Rumah Perlindungan dan Trauma Center (RPTC) Riau di Pekanbaru. Dari keterangan dokter di RPTC, anak tersebut secara psikologis memiliki gangguan terkait dengan berbagai hal antara lain ketergantungan NAPZA jenis lem.
"Barang kali, masih ramai diluar sana yang berprilaku seperti Jimi ngelem, ataupun mengkonsumsi narkoba. Jika rialitanya seperti itu, saya rasa kita harus punya sikap tegas memerangi narkoba, baik itu aparat penegak hukum, pemerintah, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan seluruh komponen masyarakat harus bersama-sama memerangi narkoba agar anak-anak kita tidak jadi rusak," ucap Nurmaharani.
Bukan berlebihan jika ada kekhawatiran di tengah-tengah masyarakat Meranti, khususnya di Selatpanjang, karena belum lama ini pihak kepolisian berhasil meringkus salah seorang Bandar narkoba yang meracik sendiri pil ekstasi di rumah kediamannya, jalan Pertis Selatpanjang.
Terlebih lagi, Badan Narkotika Nasional (BNN) sudah menyatakan peredaran narkotika di Indonesia sangat mengkhawatirkan. Berdasarkan data BNN, sejak 2008 narkoba telah menyebar di seluruh kabupaten dan kota di 33 provinsi. Tidak ada daerah yang bebas dari peredaran narkoba.
Masih menurut BNN, peredaran narkoba saat ini tidak hanya berada di perkotaan. Narkoba juga telah beredar luas di pedesaan dan wilayah terpencil. Penggunanya juga bukan hanya remaja dan orang dewasa, anak-anak usia sekolah juga banyak yang menjadi korban.
Ancaman Narkoba saat ini semakin ditakuti, barang-barang haram ini sepertinya lebih mudah didapatkan. Kita juga sering mendengar dipemberitaan bahwa jalur masuk narkoba dari luar negeri seperti Malaysia, Singapore ke Indonesia adalah melalui Riau, bisa jadi Selatpanjang salah satu diantaranya.
"Inilah yang dikhawatirkan sebagian besar para orang tua, saya berharap sekali aparat hukum bisa bekerja lebih keras lagi memberantas peredaran narkoba di Meranti. Tidak hanya pemerintah, untuk memberantas narkoba, perlu peran semua lini khususnya keluarga," sebut Nurmaharani. (je)
Komentar Via Facebook :