Antisipasi Kelangkaan Gas Elpiji, Pemprov Riau Lakukan Operasi Pasar
Antisipasi Kelangkaan Gas Elpiji, Pemprov Riau Lakukan Operasi Pasar
PEKANBARU, oketimes.com- Pasca PT Pertamina telah menaikkan harga elpiji ukuran 12 kilogram mulai 2 Januari 2015. Kenaikan harga itu berdampak pada tingginya permintaan elpiji ukuran 3 kg di Riau. Akibatnya, elpiji 3 kg atau dikenal juga dengan sebutan gas melon mengalami kelangkaan.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Riau, Ramli Walid mengaku kelangkaan itu terjadi diakibatkan masyarakat menengah atas membeli elpiji bersubsidi tersebut dan mengakibatkan kelangkaan dari elpiji 3 Kg tersebut.
"Kita sangat sayangkan sekali hal ini, elpiji subsidi yang seharusnya dinikmati masyarakat pra sejahtera tetapi dikonsumsi masyarakat kelas atas," kata Mantan Kepala Bappeda ini, Selasa (13/1/15).
Ia juga menyebutkan telah melakukan koordinasi dengan pertamina saat hearing dengan DPRD Riau. "Kita juga sudah melakukan Hearing dengan anggota DPRD bersama pertamina, stok untuk gas elpiji 3 Kg cukup untuk 3 hari," paparnya
Kelangkaan itu, kata Ramli, dapat diatasi dengan melakukan operasi pasar sebanyak 110 Ribu tabung untuk gas 3 kg yang dilakukan sejak empat hari yang lalu.
Ini biasa terjadi karena kekagetan masyarakat atas kenaikan harga. Permintaan elpiji 12 kilogram sendiri terus meningkat. Kadang kesediaan barang pun tidak pasti. Itu berpengaruh kepada tingginya permintaan elpiji 3 kg, sehingga stok langsung habis.
Meski stok elpiji ukuran 3 kg selalu tersedia setiap hari, ia mengaku stok elpiji 3 kg cepat habis. "Kita sangat sesalkan bagi keluarga yang mampu beralih membeli gas 3 Kg dari 12 kg pasca kenaikan harga gas 12 kg," urainya.
Ia juga menyebutkan Pertamina juga melakukan pengawasaan serta menindak agen dan pangkalan yang menjual elpiji yang tidak sesuai aturan dan pertamina juga bisa bekukan mereka jika tidak sesuai aturan
Ia juga menyebutkan harga enceran harga gas elpiji yang bersaubsidi ini disusun sesuai dengan kebihjakan pemerintah kabupaten kota bersama pertamina untuk menentukan harga tertinggi ditambah biaya transportasai sesuai jarak tempuh daerah.
"Untuk harga elpiji yang bersubsidi ini berbeda-beda setiap daerah, saya juga lupa kisaran harga gas elpiji bersubsidi ini," akunya.
Sekedar informasi Harga elpiji 12 kg, setelah kenaikan menjadi Rp145 ribu per tabung, sementara elpiji ukuran 3 kg tetap pada harga Rp16 ribu per tabung.(dea)
Komentar Via Facebook :