Tutup Panti Pijat Tak Bayar Pajak

Tutup Panti Pijat Tak Bayar Pajak

PEKANBARU, oketimes.com- Lagi-lagi target Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Pekanbaru tidak tercapai di sektor pajak. Pasalnya tahun 2014 Walikota Pekanbaru menargetkan PAD Pekanbaru harus mencapai Rp 500 miliar, namun target yang ditentukan di sektor pajak tak tercapai.

Ini akibat banyaknya kebocoran yang terjadi, hingga apa yang ditargetkan tidak lagi tercapai. Salah satunya kebocoran itu disorotnya keberadaan panti pijat yang tidak memiliki izin tetap bisa beroperasi bahkan ditemukan juga panti pijat tak berizin di back-up oknum.

Menyikapi kondisi ini, anggota fraksi PDI Perjuangan, Jhon Romi Sinaga mengaku pengawasan diinstansi terkait lemah, aturan terkesan menjadi buku bacaan saja sehingga apa yang menjadi target tidak bisa dicapai semestinya.

"Jika mamang ditemukan ada panti pijit tidak ada izin tapi tetap beroperasi tutup saja tanpa tawar menawar. Jangan dibiarkan beroperasi apalagi ada oknum yang membakc-up. Ini sudah tidak benar," tegas Jhon Romi ketika dikonfirmasi dikantor DPRD Kota Pekanbaru.

Meski begitu Jhon Romi tidak menghalagi siapapun yang ingin berusaha, asalkan menjalankan aturan yang sudah ada terutama aturan yang ada di Kota Pekanbaru.

"Tentunya pengusaha panti pijit ini harus mengurus izin dulu dan apa yang menjadi aturan dilaksanakan. Tidak ada izin segera urus jangan malah menunggu ditertibkan," tutur Jhon Romi.

Untuk mencegah kembali terjadi kebocoran, tahun 2015 DPRD Kota Pekanbaru komitmen mengawal ketat kebocoran disektor pajak, terutama terhadap panti pijit yang tidak ada izin. Romi yang menupakan anggota Komisi III DPRD Kota Pekanbaru juga menyorot tenaga kerja yang dipekerjakan di panti pijat selalu saja ditemukan bukan warga asal.

"Apalagi juga ditemukan ada miras dan ada prostitusi. Kita minta kepada Satpol PP melakukan penindakan tegas, jangan dibiarkan. Tingkatkan lagi pengawasan, jika tidak diawasi meski dibuatpun 1000 perdapun pengawasan tidak ada, Perda tidak akan jalan," ungkap Jhon Romi singkat. (eza/REC)


Tags :berita
Komentar Via Facebook :