Permodalan Jadi Kendala Perbankan Indonesia

Permodalan Jadi Kendala Perbankan Indonesia

JAKARTA - Indonesia resmi bergabung dengan ASEAN Banking Integration Framework (ABIF). Hal ini ditandai dengan penandatanganan yang dilakukan Bank Indonesia pada ABIF Guidelines pada kemarin siang.

Pengamat Ekonomi Universitas Indonesia, Lana Soelistianingsih menilai, salah satu kendala yang akan dihadapi industri perbankan dalam kerjasama multilateral ini adalah permodalan.

"Ya ini suatu upaya untuk memperbesar peranan dari BI di tingkat regional, Perbankan kita tidak bisa di anggap sepele, tentu ada konsekuensi seperti permodalan," paparnya kepada Okezone beberapa waktu lalu, Kamis (1/1/2015).

Hal ini disebabkan karena dalam ABIF hanya Qualified ASEAN Banks (QAB) yang bisa mendapatkan kesempatan untuk ekspansi di wilayah ASEAN.

Seperti diketahui, persyaratan bank untuk menjadi kandidat QAB antara lain adalah bank-bank milik ASEAN yang kuat permodalannya, berdaya tahan tinggi dan dikelola dengan baik, serta memenuhi ketentuan kehati-hatian sesuai standar internasional yang berlaku.

Pihaknya mengatakan bahwa dengan syarat tersebut, modal menjadi salah satu hal yang akan menjadi kendala untuk ekspansi. Meskipun begitu, Lana mengatakan bank bisa mengakali dengan melakukan right issue atau jual obligasi.

"Kendala modal ini karena memang enggak bisa semua bank bisa ikut, tapi bank bisa perkuat modal misal kalau banknya cukup besar bisa dari pemegang saham, atau dia bisa jual obligasi, right issue," tandasnya.

(rzk/okezone)


Tags :berita
Komentar Via Facebook :

Berita Terkait