Sepeninggal Sultan, Siak Menjadi Negeri Makmur, Berkembang Tiada Batas

SIAK, oketimes.com- Bupati Siak Drs H Syamsuar M.Si didampingi ketua resam keluarga Kerajaan Siak H Tengku Mukhtar Hanom, Kesultanan Asahan Tengku Yoserizal, Kerajaan Bulungan Provinsi Kalimantan Datuk Disan Maulana serta sejumlah rombongan keraton Nusantara dan Malaysia, Ahad (21/12) kemarin menghadiri acara Mengenang Siak Tempo Dulu. Acara dilaksanakan di Lapangan Siak Bermadah Kelurahan Kampung Dalam, Kecamatan Siak.

Dalam sambutanya Bupati menyebutkan, banyak hal telah berubah dari Siak. Sejak berdirinya sebuah kerajaan Melayu Islam terbesar di semenanjung Melayu nusantara, Siak sudah tersebut dan termashur dalam berbagai catatan sejarah, hikayat dan cerita. Siak dahulu merupakan pusat dari kesultanan Melayu yang amat kaya dan menjadi tumpuan dan harapan masyarakat dan khalayak dari berbagai negeri dan daerah.

Setelah melewati fase keenam saat dipimpin oleh Sultan Siak terakhir, Sultan Syarif Kasim II, dengan penuh kebijaksanaan dan kearifan, Sultan Syarif Kasim II menyatakan bergabung dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan menyerahkan seluruh kedaulatannya.

"Seolah ia ingin memberikan tauladan dan contoh kepada kita semua para generasi penerusnya, bagaimana semangat nasionalisme dan patriotisme sejatinya mengakar di dada anak-anak bangsa Melayu. Harus menjadi pemersatu dan berfikir maju, mengesampingkan ego dan kepentingan pribadi demi kemajuan negeri," kata Syamsuar.

Berpuluh tahun memang telah berlalu. Siak sepeninggal sultan telah berkembang pesat, meski pun di awal kemerdekaan hingga menjelang era reformasi di Indonesia, Siak hanya sebuah kecamatan yang kecil di Riau
yang tidak begitu dikenal dan belum mampu menjelma maju sebagaimana harapan paduka Sultan.

"Namun kini, sebagaimana amanat terakhir paduka pada kita semua, jangan sekali-kali tinggalkan Siak tak lama sepeninggal beta, Insya Allah Siak akan maju kembali." Sebut Bupati lagi.

Alhamdulillah dan syukur tiada tara, Siak sebagaimana harapan telah menjelma menjadi negeri yang makmur dan sejahtera, berkembang tiada batas, termashur ke seluruh nusantara dan berada di barisan terdepan negeri-negeri terbaik di Nusantara.

ini kata Syamsuar adalah buah dari harapan dan doa Sultan sebagai pemimpin sholeh yang senantiasa menginginkan kebaikan bagi negeri dan rakyatnya. "Untuk itu, kita perlu sebuah wadah untuk merenungi dan mengenang kembali nilai-nilai perjuangan dan pengorbanan Sultan Syarif Kasim dan aultan-sultan sebelum para pendahulunya," beber Bupati menjelaskan panjang lebar.

Sementara itu, pengetua Resam Keluarga Kerajaan Siak H.Tengku Mukhtar Hanom menyebutkan, melestarikan kebudayaan dengan Tema "Pemimpin Bijak Tapak Berpijak" tema yang diangkat pada acara ini mengandung arti yang sangat tinggi sekali.

Oleh sebab itu berbagai adat istiadat serta berbagai budaya terdahulu khususnya yang dimiliki oleh Siak harus dilestarikan, "dan motivasi ini harus kita junjung tinggi, sehingga generasi kita dapat mengetahui akar kebudayaan kita," tutur Hanom.(Adi)


Tags :berita
Komentar Via Facebook :