Bupati Rohil Pimpin Upacara HUT Korpri Ke-43
BAGANSIAPIAPI, oketimes.com- Bupati Rohil H Suyatno Pimpin Upacara HUT Korpri ke 43 sekaligus memperingati Hari Guru Nasional dan HUT PGRI ke 69 di halaman kantor Bupati, jalan Merdeka Bagansiapiapi, Senin (1/12/).
Dalam Pidatonya Bupati H Suyatno menyebutkan, sejak 43 tahun yang lalu Korpri telah menunjukkan peran dan tanggung jawabnya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, bangsa, dan negara sebagai organisasi yang mewadahi para Pegawai Negeri Sipil.
Selain itu lanjut Suyatno, Korpri juga telah melaksanakan tugas-tugas pemerintahan dan melayani keperluan masyarakat dalam berbagai bidang. Diharapkan juga Korpri dapat menjaga kode etik profesi dan standar pelayanan profesi Aparatur Sipil Negara serta mewujudkan Jiwa Korps Aparatur Sipil Negara sebagai pemersatu bangsa.
"Berikan pelayanan birokrasi yang makin cepat, makin akurat, makin murah, dan makin baik. Tinggalkan netralitas priyayi atau penguasa. Tinggalkan ego sektoral dan kedaerahan, jadilah birokrat yang melayani dan mengabdi dengan sepenuh hati untuk kejayaan bangsa dan kesejahteraan rakyat," ujarnya.
Disebutkan Suyatno, terkait Hari Guru Nasional tahun 2014 dan HUT PGRI ke-69, ditetapkan, tanggal 25 November sebagai Hari Guru Nasional adalah salah satu bentuk apresiasi dan penghargaan pemerintah kepada guru yang telah memilih jalan terhormat untuk mengabdi dan mengemban tugas mulia sebagai seorang pendidik dan pengajar, yang hadir bersama anak-anak generasi bangsa yang memiliki masa depan di Indonesia.
"Menjadi seorang guru, bukanlah pengorbanan, akan tetapi pilihan untuk menjadi guru adalah sebuah kehormatan," ujar Suyatno memberikan semangat pada Guru yang hadir .
Disadari H Suyatno, masih banyak guru yang mengharapkan perhatian pemerintah, namun dia sangat yakin dan percaya bahwa berbagai keterbatasan perhatian pemerintah, tidaklah mengurangi semangat, niat tulus guru dalam memberikan pengabdiannya sebagai seorang pendidik.
"Agar dapat mencermati serta mencarikan solusi terbaik persoalan-persoalan yang tidak dapat kita banggakan. Karna bagaimanapun, keberadaan generasi bangsa milik bangsa Indonesia sangatlah ditentukan oleh bagaimana peran ibu dan bapak para guru saat ini," tutupnya.(hen)
Komentar Via Facebook :