Wali Kelas Perintahkan Pukul Siswa yang Absen dengan Sepatu

PKL.KURAS, oketimes.com- Dunia pendidikan di Kabupaten Pelalawan kembali tercoreng ulah salah seorang wali kelas berinisial SV, PNS di SMPN 1 Sorek Satu Kecamatan Pangkalan Kuras yang masih menggunakan metode kekerasan kepada anak didiknya.

Oknum SV diduga kerap melakukan tindak kekerasan dengan memerintahkan siswanya melakukan pemukulan kepada temannya yang absen menggunakan sepatu di depan kelas saat proses belajar dan mengajar berlangsung. Adegan tersebut kemudian sempat direkam melalui video ponsel.

Buyung, salah seorang wali murid yang menjadi korban pemukulan mengatakan, bahwa anaknya yang bernama Siti Aisah (13) yang duduk di kelas 8 H melaporkan peristiwa pemukulan tersebut pada Sabtu lalu, (22/11) di SMPN 1 Sorek Satu.

"Sepulang sekolah anak saya langsung menceritakan kejadiannya bahwa dia telah dipukul oleh temannya sebangku atas perintah gurunya yang bernama Buk Vivi. Otomatis saya selaku orang tua tak bisa terima kejadian ini," jelasnya kepada riaueditor.com, Kamis (27/11).

Akibat aksi pemukulan menggunakan sepatu tersebut, sambungnya, Aisah jadi enggan untuk berangkat ke sekolah. Bahkan, anaknya sekarang ini tak mau diajak bicara dan terlihat shok.

"Sepertinya anak saya sangat terpukul atas kejadian tersebut. Jangankan untuk berangkat ke sekolah, dirumah saja dia enggan untuk bicara," tukasnya.

Ditambahkan Buyung, bahwa pada Kamis (20/11), anaknya memang tak masuk sekolah lantaran tidak enak badan.

"Aisah sudah sempat berpakaian sekolah pada Kamis (20/11) itu, namun entah apa penyebabnya kepalanya seketika sakit. Kemudian pada Jumat (21/11) ia berkirim surat ke sekolah karena sakit. Keesokan harinya,  Sabtu (22/11) itulah terjadi pemukulan disaat anak saya masuk sekolah," bebernya.

Menurut Buyung, dari pengakuan putrinya telah dipukul sebanyak 15 kali menggunakan sepatu oleh teman sebangkunya. Demikian juga teman-teman Aisah lainnya juga kerap dipukul oleh guru PNS ini.

"Sebanyak 15 kali dipukul dibagian wajah, tepatnya di daerah pipi. Ini kan sudah tak betul didikan oknum guru ini. Kita berharap agar kekerasan di sekolah ini tak terjadi lagi dan pihak Disdik hendaknya melakukan evaluasi ke depannya," harapnya.

Kepala Sekolah SMPN 1 Sorek Satu, Kasmuri, saat dikonfirmasi terkesan enggan memberikan keterangan kepada wartawan. Menurut Kepsek, guru yang bersangkutan dalam ketakutan atas perbuatannya itu. Diujung telpon selulernya, Kepsek meminta agar besok-besok saja diberikan keterangannya.

Kadisdik Pelalawan, MD Rizal, saat dikonfirmasi mengaku tengah rapat. (zul)


Tags :berita
Komentar Via Facebook :