Amankan Arus Nataru, BPJN Riau Siagakan Posko dan Alat Berat di Jalan Nasional
Ilustrasi, posko pemantauan arus lalin BPJN Riau selama peringatan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025–2026
PEKANBARU, Oketimes.com - Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Riau mendirikan posko pemantauan selama peringatan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025–2026. Posko tersebut ditempatkan di sejumlah ruas jalan lintas yang menghubungkan Provinsi Riau dengan provinsi tetangga guna mendukung kelancaran arus lalu lintas dan keselamatan pengguna jalan.
Kepala BPJN Riau, Yohanis Tulak, menyampaikan bahwa posko Nataru didirikan di lokasi-lokasi strategis. Selain untuk memantau kondisi arus lalu lintas dan kelayakan jalan, posko tersebut juga dilengkapi dengan kesiapsiagaan alat berat untuk penanganan cepat apabila terjadi kerusakan jalan maupun bencana seperti longsor.
Selama periode Nataru, BPJN Riau mendirikan sebanyak 12 posko pantau yang dijaga oleh petugas secara bergiliran. Posko tersebut juga dapat dimanfaatkan masyarakat sebagai tempat singgah sementara untuk beristirahat serta memperoleh informasi terkait kondisi jalan yang akan dilalui.
Adapun 12 lokasi posko pantau tersebut berada di ruas Simpang Balam–Simpang Batang, Simpang Batang–Simpang Kullim, Duri–Kandis, Rantau Berangin–batas Sumatera Barat, Simpang Ujung Tanjung–Bagan Siapi-api, Simpang Kayu Ara–batas Kabupaten Pelalawan, Simpang Lago–Siak Sri Indrapura, Simpang Lago–Sorek, Pematang Reba–Siberida, Tempuling–Tembilahan, ruas Jalan batas Teluk Kuantan–Muara Lembu, serta ruas Teluk Kuantan–batas Sumatera Barat.
Yohanis menjelaskan bahwa total panjang ruas jalan nasional di Provinsi Riau saat ini mencapai sekitar 1.258,90 kilometer. Dari total panjang tersebut, kondisi jalan terbagi dalam empat kategori, yakni kondisi baik, sedang, rusak ringan, dan rusak berat.
Ruas jalan nasional yang berada dalam kondisi baik tercatat sepanjang 545,51 kilometer atau sekitar 43,37 persen. Sementara jalan dengan kondisi sedang sepanjang 623,55 kilometer atau 49,57 persen. Adapun jalan dengan kondisi rusak ringan sepanjang 86,06 kilometer atau 6,84 persen, dan jalan dengan kondisi rusak berat sepanjang 3,80 kilometer atau 0,22 persen.
Selain jalan nasional, BPJN Riau juga bertanggung jawab terhadap 364 unit jembatan. Dari jumlah tersebut, terdapat 11 jembatan dalam kondisi rusak ringan, 320 jembatan dalam kondisi rusak sedang, dan 33 jembatan dalam kondisi rusak berat.
BPJN Riau juga telah memetakan sejumlah titik rawan bencana. Ruas jalan yang rawan banjir di antaranya terdapat pada ruas Siak Sri Indrapura–Mengkapan Buton di Km 147 dan ruas Simpang Lago–Sorek I di Km 73. Sementara ruas jalan yang rawan longsor berada di Jalan Rantau Berangin–batas Sumatera Barat, ruas Duri–Kandis–Simpang Palas Siak II Pekanbaru, serta Jalan Teluk Kuantan–batas Sumatera Barat.***

Komentar Via Facebook :