Festival Pacu Jalur: Truk Wajib Puasa Siang, Sopir Dipaksa Jadi Burung Hantu

Beri arahan: Dirlantas Polda Riau Kombes Pol Taufik Lukman Hidayat, saat memberikan pengarahan ke personil Polantas, guna mengantisipasi kenderaan yang melintas dari arah Pekanbaru-Kuansing, jelang persiapan pembukaan Pacu Jalur 2025 di Kuansing, Riau.

Pekanbaru, Oketimes.com - Menjelang Festival Pacu Jalur 2025 di Kuantan Singingi (Kuansing), pemerintah daerah rupanya menemukan solusi ajaib untuk mengurai kemacetan: melarang truk besar melintas di siang hari, dan hanya memperbolehkannya lewat tengah malam hingga subuh. Aturan ini berlaku 18–25 Agustus 2025, tertuang dalam Surat Edaran Bupati Kuansing.

Alhasil, jalan raya Kuansing untuk sementara jadi milik wisatawan dan pejabat tamu. Para sopir truk—yang biasanya menopang roda perekonomian daerah lewat angkutan batu bara, CPO, sawit, hingga galian C—dipaksa berganti profesi sementara menjadi “burung hantu” yang beraktivitas hanya saat orang lain tidur.

Direktur Lalu Lintas Polda Riau, Kombes Pol Taufiq Lukman Nurhidayat, menyebut kebijakan ini demi kelancaran arus kendaraan. Katanya, lonjakan pengunjung Pacu Jalur diprediksi sangat tinggi, sehingga jalan harus steril dari kendaraan berat. Singkatnya, festival budaya lebih prioritas daripada aktivitas logistik harian.

Tentu ada pengecualian: truk sembako, logistik, dan BBM tetap boleh melintas 24 jam. Sisanya? Harus patuh pada jam malam ala Kuansing. Satu minggu penuh, para sopir harus mengatur jam tidur, meski mungkin tidak ada yang peduli apakah mereka lelah atau tidak, asal jalanan tampak mulus untuk menyambut ribuan wisatawan dan tentu saja, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, yang dijadwalkan hadir di puncak acara.

Ironisnya, penataan lalu lintas semacam ini baru terasa “serius” ketika ada agenda besar dan sorotan publik. Di luar festival, kemacetan truk dan kondisi jalan yang rusak seakan jadi pemandangan wajar tanpa solusi. Jadi, selamat datang di Kuansing: di mana aturan berubah bukan demi kenyamanan rakyat sehari-hari, tapi demi pesta sesaat.***


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait