Bupati Siak Gelar Camping Seru Bareng Anak-anak, Sambil Selamatkan Gajah dan Harimau!

Sabtu (5/7), Bupati Siak, Afni Zulkifli, memilih cara yang tidak biasa untuk mendekatkan diri dengan konstituen kecilnya, sekaligus menyelamatkan nyawa satwa liar. Alih-alih mengadakan rapat di ruang ber-AC yang formal, ia mengajak anak-anak untuk camping ceria di Pusat Latihan Gajah (PLG) Minas, Kabupaten Siak. Kegiatan ini ternyata lebih dari sekadar petualangan seru, tapi juga membawa pesan penting tentang pelestarian alam.
Siak, Oketimes.com - Sabtu (5/7), Bupati Siak, Afni Zulkifli, memilih cara yang tidak biasa untuk mendekatkan diri dengan konstituen kecilnya, sekaligus menyelamatkan nyawa satwa liar. Alih-alih mengadakan rapat di ruang ber-AC yang formal, ia mengajak anak-anak untuk camping ceria di Pusat Latihan Gajah (PLG) Minas, Kabupaten Siak. Kegiatan ini ternyata lebih dari sekadar petualangan seru, tapi juga membawa pesan penting tentang pelestarian alam.
Selama kegiatan camping, anak-anak diajak untuk menjadi "pengamat" kehidupan gajah yang penuh dengan kebiasaan unik. Mereka tidak hanya menyaksikan gajah-gajah jinak menikmati makan besar, tapi juga melihat interaksi lucu antar gajah—seolah sedang ngobrol, mungkin membicarakan pisang yang mereka makan hari itu.
Namun, momen paling mengesankan adalah ketika anak-anak berkesempatan untuk memandikan gajah! Bayangkan, mandi sambil berinteraksi dengan makhluk raksasa! Pengalaman yang membuat mereka terkesima dan pastinya mengukir kenangan tak terlupakan.
Tak hanya seru-seruan, Bupati Afni juga menekankan pentingnya "sedekah" untuk gajah, seperti membawa buah atau gula merah untuk mereka. “Jangan lupa bawa buah dan gula merah, sedekah untuk gajah!” ujar Bupati Afni sambil tersenyum lebar.
Namun, di balik kegembiraan itu, ada agenda serius yang membangunkan Bupati Afni hingga larut malam. Di sela-sela kegiatan, ia terlibat diskusi panjang dengan Kepala Balai Besar KSDA Riau, Supartono, mengenai mitigasi konflik antara manusia dan satwa liar—terutama gajah dan harimau yang belakangan ini sering terlihat di sekitar permukiman warga Siak.
Afni dengan serius menyatakan bahwa konflik antara manusia dan satwa bukan masalah sepele. "Jika tidak segera ditangani, konflik ini bisa menjadi bom waktu yang kapan saja meledak," katanya.
Diskusi mereka membahas tentang pentingnya penataan kawasan hutan dan edukasi kepada masyarakat mengenai perbatasan wilayah, agar manusia dan satwa dapat hidup berdampingan dengan damai.
Meskipun dengan gaya yang penuh canda, Kepala Balai Besar KSDA Riau, Supartono, sangat mengapresiasi upaya Bupati Afni. “Upaya mitigasi ini harus melibatkan semua pihak, mulai dari pemerintah daerah, masyarakat, hingga pemangku kepentingan lainnya,” tambahnya.
Harapan dari kegiatan ini, tentu saja, bukan hanya sekadar memberikan hiburan. Bupati Afni ingin menanamkan rasa peduli kepada anak-anak sejak dini terhadap kelestarian satwa liar.
"Dengan mendekatkan anak-anak kepada gajah, kita harap mereka akan tumbuh dengan rasa cinta terhadap alam dan satwa," kata Afni penuh semangat.
Kegiatan camping ini, meskipun tampak santai, sesungguhnya adalah investasi jangka panjang untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan menciptakan kedamaian antara manusia dan satwa di Siak.
Siapa tahu, kelak anak-anak yang ikut dalam kegiatan ini bisa menjadi aktivis lingkungan yang handal, atau setidaknya tidak panik jika suatu hari melihat gajah datang ke halaman rumah.
"Semoga ke depannya, generasi muda lebih cinta alam dan satwa," tutup Bupati Afni, membayangkan masa depan yang damai di mana gajah dan harimau bisa ngopi bareng warga tanpa ada drama.***
Komentar Via Facebook :