Viral Video Pacu Jalur Jadi Bukti Budaya Riau Semakin Dikenal Masyarakat, Gubernur: Ini Harapan Baru untuk Pelestarian Budaya

Viralnya video "Aura Farming" yang meniru gerakan Anak Coki dalam perlombaan Pacu Jalur menjadi salah satu bukti betapa besar daya tarik budaya Riau di media sosial. Dengan semakin banyaknya perhatian terhadap budaya ini, diharapkan Pacu Jalur dapat menjadi pintu masuk untuk mengenalkan kekayaan budaya Riau, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Pekanbaru, Oketimes.com - Belakangan ini, fenomena viralnya video Pacu Jalur telah menjadi perbincangan hangat di media sosial. Tak hanya di kalangan masyarakat lokal, tetapi juga telah menyentuh berbagai kalangan di luar Riau. Gubernur Riau, Abdul Wahid, menyatakan bahwa fenomena ini bukan sekadar tren sesaat, melainkan sebuah tanda positif bahwa budaya Riau mulai meresap dalam kehidupan generasi muda.
"Nah, viralnya video tersebut berarti kita telah menanamkan nilai-nilai budaya itu sampai ke semua level. Jadi bukan hanya di level dewasa, tapi juga anak-anak," ujar Gubernur Abdul Wahid dengan penuh keyakinan saat ditemui tim Media Center Riau di Balai Adat LAMR, Pekanbaru, pada Sabtu, 5 Juli 2025.
Gubernur Riau menjelaskan bahwa salah satu kunci penting dalam pelestarian budaya adalah pewarisan budaya yang dilakukan secara lintas generasi. "Budaya tidak boleh hanya berhenti pada satu titik usia, tetapi harus terus diwariskan kepada anak-anak sejak dini. Inilah yang menjadi dasar transformasi budaya yang harus kita tanamkan kepada generasi penerus," tegasnya.
Abdul Wahid pun mengungkapkan rasa syukur dan kebanggaannya, melihat betapa Pacu Jalur kini semakin digemari, tidak hanya oleh masyarakat lokal, tetapi juga oleh generasi muda yang mulai aktif terlibat dalam acara tersebut.
“Ketika anak-anak ini sudah besar, mereka tidak akan tercabut dari akar budaya yang telah ditanamkan dalam jiwa mereka. Itu adalah harapan besar bagi saya sebagai Gubernur, bahwa budaya Riau dapat terus hidup dan berkembang,” tambahnya.
Gubernur juga mengingatkan bahwa budaya bukan hanya milik orang dewasa, tetapi harus menjadi warisan hidup yang terpatri dalam diri anak-anak dan remaja.
"Ini bukan hanya soal orang dewasa, tapi budaya ini sudah menjadi bagian dari kehidupan mereka. Tanpa mereka sadari, mereka telah menjadi bagian dari perjalanan budaya kita," ujarnya.
Pacu Jalur bukan sekadar ajang olahraga mendayung perahu, tetapi lebih dari itu, ia adalah simbol kekuatan, kekompakan, dan kebanggaan masyarakat Riau. Tahun ini, Pacu Jalur akan diselenggarakan pada 20-24 Agustus mendatang, yang diharapkan dapat menarik perhatian lebih banyak orang, baik dari dalam maupun luar Riau.
Kepala Dinas Pariwisata Riau, Roni Rakhmat, juga menyatakan kebanggannya atas semakin meluasnya popularitas Pacu Jalur.
"Pacu Jalur adalah simbol kekuatan dan kebanggaan masyarakat Kuantan Singingi. Dengan panjang jalur mencapai 25-40 meter dan diisi oleh 40 hingga 60 orang 'anak pacu', perlombaan ini memang mencerminkan kekompakan dan semangat juang," jelasnya.
Roni menambahkan bahwa viralnya Pacu Jalur di media sosial menunjukkan bahwa kearifan lokal Riau memiliki daya tarik yang tak hanya bersifat lokal, tetapi juga universal.
"Pacu Jalur kini telah mendunia. Fenomena ini menjadi momentum emas untuk menarik lebih banyak wisatawan ke Riau dan Kuantan Singingi. Selain itu, ini juga merupakan kebanggaan bagi masyarakat lokal yang semakin mengenal dan menghargai budaya mereka sendiri," pungkasnya.
Selain itu, viralnya video "Aura Farming" yang meniru gerakan Anak Coki dalam perlombaan Pacu Jalur menjadi salah satu bukti betapa besar daya tarik budaya Riau di media sosial. Dengan semakin banyaknya perhatian terhadap budaya ini, diharapkan Pacu Jalur dapat menjadi pintu masuk untuk mengenalkan kekayaan budaya Riau, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Fenomena ini menunjukkan bahwa budaya Riau, meski sudah lama ada, tetap relevan dan mampu bersaing di dunia digital. Ke depan, diharapkan Pacu Jalur tidak hanya menjadi ajang kebanggaan lokal, tetapi juga dapat memperkenalkan Riau sebagai destinasi wisata budaya yang unik dan menarik di mata dunia.***
Komentar Via Facebook :