Tragedi Kepergian Adhyaksa Muda, Reynanda Primta Ginting: Dedikasi Tanpa Batas

Jaksa Agung sampaikan duka mendalam: JAM Pidsus Febrie Adriansyah menyampaikan belasungkawa mendalam dari Jaksa Agung Republik Indonesia serta seluruh keluarga besar korps Adhyaksa di seluruh tanah air saat penyerahan jenazah ke rumah duka pada Sabtu, Juli 2025 di Jambur Taras 212, Jalan Namorih Pancur Batu, Sumatera Utara. Ia mengungkapkan, almarhum Reynanda adalah sosok yang tidak hanya profesional dalam menjalankan tugasnya, tetapi juga memiliki dedikasi yang luar biasa.

Pancur Batu, Oketimes.com – Sabtu pagi yang cerah di Jambur Taras 212, Jalan Namorih Pancur Batu, menjadi saksi sebuah peristiwa penuh haru, di mana keluarga besar Kejaksaan Agung dan masyarakat Simalungun berkumpul untuk melepas kepergian salah satu anggota terbaiknya, Reynanda Primta Ginting, seorang calon jaksa muda yang gugur dalam menjalankan tugas.

Acara penyerahan jenazah oleh pihak Kejaksaan kepada keluarga almarhum dihadiri oleh Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (JAM Pidsus) Febrie Adriansyah beserta rombongan, yang terdiri dari para Direktur, Kapuspenkum Harli Siregar, serta Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) se-Sumut.

Mereka hadir memberikan penghormatan terakhir kepada almarhum yang gugur saat menjalankan tugas mulia sebagai Adhyaksa muda.

Dalam sambutannya, JAM Pidsus Febrie Adriansyah menyampaikan belasungkawa mendalam dari Jaksa Agung Republik Indonesia serta seluruh keluarga besar korps Adhyaksa di seluruh tanah air. Ia mengungkapkan, almarhum Reynanda adalah sosok yang tidak hanya profesional dalam menjalankan tugasnya, tetapi juga memiliki dedikasi yang luar biasa.

"Kepergian Reynanda adalah kehilangan besar bagi kami. Namun, kami bangga atas pengabdian yang telah ia berikan," ujar Febrie dengan penuh kesedihan.

Kapuspenkum Kejaksaan Agung, Harli Siregar, menambahkan bahwa almarhum telah menunjukkan dedikasi yang luar biasa dalam setiap langkahnya sebagai calon jaksa. "Reynanda telah dipanggil Sang Ilahi dalam perjalanan tugasnya, menunjukkan bahwa pengabdian tanpa pamrih adalah bagian dari jiwa seorang Adhyaksa," katanya.

Kronologi tragis tersebut disampaikan oleh Kasi Penkum Kejati Sumut, Adre W. Ginting. Ia menjelaskan bahwa pada saat itu, almarhum bersama tim Kejaksaan sedang melakukan pemanggilan saksi di wilayah Asahan, yang kemudian berkembang menjadi penyidikan dengan penetapan tersangka.

Dalam proses pengamanan saksi yang berada di sebuah kafe pinggir sungai, terjadi perlawanan, di mana saksi yang bersangkutan berusaha melarikan diri dengan melompat ke sungai. Almarhum, dalam usaha mengamankan situasi, jatuh ke sungai dan terbawa arus. Meski upaya pencarian dilakukan, jenazah almarhum baru ditemukan keesokan harinya.

Hari ini, Sabtu (5/7/2025), jenazah almarhum Reynanda Primta Ginting dimakamkan dengan penuh hormat di kampung halamannya, Namorih Pancur Batu, Kecamatan Deli Serdang.

Masyarakat dan keluarga besar Kejaksaan berkumpul untuk memberi penghormatan terakhir kepada sosok yang telah mengorbankan nyawanya demi tugas negara.

Kehilangan ini menjadi sebuah momentum yang mengingatkan kita akan pengorbanan dan dedikasi tinggi para aparat penegak hukum dalam menjalankan tugasnya.

Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan, dan nama Reynanda Primta Ginting selalu dikenang sebagai pahlawan dalam pelayanan hukum di Indonesia.***


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait