Puluhan Kepala Sekolah dan Upika Batang Cenaku Gelar Rakor Tanggapi Iniden Bullying di Seberida

Insiden bullying yang diduga menyebabkan kematian seorang siswa kelas 2 di salah satu SD Negeri di Kecamatan Seberida, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), memicu keprihatinan luas. Merespons tragedi ini, puluhan kepala sekolah dari tingkat SD hingga SMA di Kecamatan Batang Cenaku menggelar rapat koordinasi (Rakor) bersama unsur pimpinan kecamatan (Upika), Rabu (28/5/2025), di aula Kantor Camat Batang Cenaku.
BATANG CENAKU, Oketimes.com – Insiden bullying yang diduga menyebabkan kematian seorang siswa kelas 2 di salah satu SD Negeri di Kecamatan Seberida, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), memicu keprihatinan luas. Merespons tragedi ini, puluhan kepala sekolah dari tingkat SD hingga SMA di Kecamatan Batang Cenaku menggelar rapat koordinasi (Rakor) bersama unsur pimpinan kecamatan (Upika), Rabu (28/5/2025), di aula Kantor Camat Batang Cenaku.
Rakor tersebut dihadiri oleh Camat Batang Cenaku H. Dudi Sumbari, Sekcam Badauwani, Kapolsek Batang Cenaku yang diwakili Kanitreskrim Ipda Richi Nababan, Ketua Forum Kades Heriantoni Sembiring, Kepala Korwil Pendidikan Marwanto, Ketua PGRI Agus Supriyanto, serta perwakilan PKK Kecamatan.
Camat Dudi Sumbari menegaskan pentingnya mencegah kejadian serupa terjadi di wilayah Batang Cenaku. “Kita harus pastikan kasus bullying seperti yang terjadi di Seberida tidak terjadi di sini,” ujarnya.
Menurut Dudi, edukasi pencegahan bullying di sekolah wajib menjadi perhatian serius. Ia menyarankan agar kegiatan sosialisasi, seminar, pelatihan, dan penyuluhan melibatkan siswa, guru, orang tua, hingga masyarakat sekitar.
Senada dengan itu, Kepala Korwil Pendidikan Marwanto menyampaikan bahwa pengawasan dan edukasi kepada siswa harus menjadi rutinitas, bahkan setiap selesai upacara. “Kepala sekolah harus aktif mengingatkan murid agar tidak melakukan tindakan bullying,” tegasnya.
Ia juga menekankan pentingnya peran guru dalam mengawasi aktivitas siswa, terutama saat jam istirahat. “Guru jangan hanya di kantor. Saat istirahat, harus ada yang memantau di luar kelas,” katanya.
Ketua PGRI Batang Cenaku, Agus Supriyanto, menilai perilaku bullying adalah pola karakter yang bisa terbentuk sejak dini dan terbawa ke jenjang pendidikan lebih tinggi. Ia menyerukan kerja sama lintas sektor untuk mencegah hal ini sejak awal.
“Ini bukan hanya tanggung jawab sekolah, tapi juga Forkopimcam dan seluruh elemen masyarakat,” ujarnya.
Rakor ini menjadi langkah konkret untuk memperkuat sinergi antar pemangku kepentingan pendidikan di Batang Cenaku, sekaligus menguatkan komitmen menciptakan lingkungan belajar yang aman, sehat, dan bebas dari bullying.***
Komentar Via Facebook :