Pemprov Riau Dukung Penuh Program Indonesia Layak Anak, Dorong Kabupaten/Kota Wujudkan Lingkungan Ramah Anak

Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Riau, Taufiq Oesman Hamid, saat mengikuti verifikasi lapangan hybrid evaluasi KLA 2025 untuk Kabupaten Pelalawan melalui Zoom Meeting dari ruang kerjanya, Selasa (15/4/2025). Ia didampingi oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Riau, Fariza.

Pekanbaru, Oketimes.com – Pemerintah Provinsi Riau menyatakan komitmen penuh terhadap program Indonesia Layak Anak (IDOLA), seiring dengan status Riau sebagai Provinsi Layak Anak (Provila). Saat ini, seluruh 12 kabupaten/kota di Riau telah meraih penghargaan Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA) di berbagai tingkatan.

Pernyataan ini disampaikan Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Riau, Taufiq Oesman Hamid, saat mengikuti verifikasi lapangan hybrid evaluasi KLA 2025 untuk Kabupaten Pelalawan melalui Zoom Meeting dari ruang kerjanya, Selasa (15/4/2025). Ia didampingi oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Riau, Fariza.

Taufiq menegaskan bahwa Pemprov Riau sangat serius mendukung terciptanya daerah yang ramah anak. "Ini adalah bentuk komitmen nyata kita untuk mewujudkan Kabupaten/Kota Layak Anak. Gubernur juga memberi perhatian khusus terhadap hal ini," ujarnya.

Ia menambahkan, keberhasilan program IDOLA tak bisa dicapai hanya oleh pemerintah semata. Diperlukan kerja sama lintas sektor dan dukungan masyarakat luas untuk menjamin hak-hak anak terpenuhi secara menyeluruh.

“Anak-anak harus tumbuh di lingkungan yang aman, nyaman, dan mendukung tumbuh kembang mereka. Baik di sekolah, rumah, maupun tempat bermain. Karena lingkungan punya peran besar membentuk karakter anak,” kata Taufiq.

Ia juga menekankan bahwa anak merupakan aset berharga bagi bangsa, sehingga negara wajib melindungi dan memenuhi hak-hak mereka, mulai dari pendidikan, kesehatan, hingga perlindungan dari kekerasan, eksploitasi, dan diskriminasi.

Taufiq berharap, dengan evaluasi ini, Kabupaten Pelalawan semakin terpacu untuk terus meningkatkan kualitas lingkungan bagi anak-anak dan menjadi bagian dari gerakan menuju “Indonesia Emas” yang lebih ramah anak.

“Semoga semangat ini membawa manfaat besar dan menjadikan Riau sebagai provinsi yang benar-benar peduli dan berpihak pada masa depan anak-anak,” pungkasnya.***


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait