Penembakan di Perairan Malaysia Jadi Perhatian Pemprov Riau, Upaya Perlindungan PMI Ditingkatkan

Jenazah Basri, Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Pulau Rupat, Riau yang menjadi korban penembakan oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM), tiba di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru pada Rabu (29/1) sekitar pukul 16.00 WIB. Kedatangan jenazah disambut langsung oleh Penjabat (Pj) Gubernur Riau Rahman Hadi serta Wakapolda Riau Brigjen Adrianto Jossy Kusumo.

Pekanbaru, Oketimes.com — Insiden penembakan yang dilakukan oleh Otoritas Maritim Malaysia (APMM) di perairan Tanjung Rhu mendapat perhatian serius dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau. Kejadian ini mendorong langkah cepat Pemprov Riau dalam meningkatkan upaya perlindungan bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI), khususnya yang berasal dari daerah tersebut.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Riau, Boby Rachmat, menegaskan bahwa pihaknya akan memperkuat koordinasi dengan pemerintah pusat untuk menjamin keselamatan para pekerja migran. Menurut Boby, sinergi yang baik sangat penting agar insiden serupa tidak terulang di masa depan.

"Kasus ini menjadi perhatian serius. Kami akan terus berkoordinasi dengan BP3MI Provinsi Riau dan berbagai pihak terkait. Harapannya, kejadian semacam ini tidak terjadi lagi di masa mendatang. Keamanan dan prosedur kerja bagi pekerja migran harus dipastikan," ujar Boby di Pekanbaru, Rabu (29/01/2025).

Pemprov Riau juga berkomitmen untuk meningkatkan sosialisasi dan edukasi bagi calon PMI terkait pentingnya mematuhi prosedur resmi sebelum bekerja ke luar negeri.

"Kami terus memperkuat komunikasi dengan kementerian dan lembaga terkait serta pemerintah daerah. Sosialisasi penting agar calon pekerja migran memahami prosedur resmi yang dapat menjamin keamanan mereka," lanjutnya.

Boby turut mengingatkan agar pekerja migran mematuhi aturan yang berlaku di negara tujuan guna menghindari risiko yang tidak diinginkan.

"Disiplin dalam mengikuti aturan negara tujuan itu sangat penting. Kejadian ini harus menjadi pelajaran bersama bagi semua pihak, termasuk pemerintah, agar dapat lebih baik melindungi pekerja migran kita," tegasnya.

Lebih lanjut, Boby menyampaikan bahwa salah satu korban asal Riau yang mengalami luka dalam insiden tersebut masih berada di Malaysia. Hingga saat ini, belum ada informasi pasti mengenai waktu pemulangannya ke Indonesia.

"Kami masih menunggu perkembangan informasi mengenai korban yang dirawat di Malaysia. Jika ada kabar terbaru, tentu akan kami sampaikan," jelas Boby.

Masyarakat juga diimbau untuk lebih berhati-hati dan memastikan semua persyaratan telah dipenuhi sebelum bekerja ke luar negeri. Pemerintah terus berupaya meningkatkan pengawasan untuk mencegah pengiriman tenaga kerja secara ilegal.  

Dengan berbagai langkah ini, Pemprov Riau berharap dapat memberikan perlindungan maksimal bagi pekerja migran asal daerahnya serta memastikan mereka dapat bekerja dengan aman dan mendapatkan hak yang layak.***


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait