Banjir di Pangkalan Kerinci Belum Surut, Dua Sekolah Libur dan Jalan Lintas Tergenang

Banjir ini terjadi akibat intensitas hujan yang tinggi serta luapan Sungai Kampar. Aparat dan pemerintah terus berupaya mengatasi dampak banjir dengan menyalurkan bantuan, mendirikan posko pengungsian, dan memastikan keamanan warga terdampak. Meski debit air di beberapa lokasi sudah mulai surut, masyarakat diimbau tetap waspada. Petugas siaga untuk membantu dan memastikan kelancaran aktivitas warga selama kondisi ini berlangsung

Pelalawan, Oketimes.com - Hingga Minggu (26/1), banjir masih melanda wilayah Kecamatan Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Riau. Luapan Sungai Kampar akibat dibukanya pintu bendungan PLTA Koto Panjang menjadi penyebab utama banjir yang telah berlangsung selama lebih dari sepekan. Kondisi ini merendam permukiman warga, mengganggu aktivitas pendidikan, dan mempersulit akses transportasi.

Kapolsek Pangkalan Kerinci, AKP Tatit Rizkyan Hanafi, melaporkan bahwa dua sekolah dasar, yakni SDN 001 Desa Rantau Baru dan SDN 002 Desa Kuala Terusan, terpaksa meliburkan kegiatan belajar-mengajar akibat genangan air setinggi 50 sentimeter. “Anak-anak sudah 10 hari diliburkan karena seluruh lingkungan sekolah terendam banjir,” ujar Tatit.

Banjir ini juga berdampak pada sekitar 170 kepala keluarga (KK) di Desa Rantau Baru. Lima keluarga di antaranya harus mengungsi ke posko yang telah disediakan oleh pemerintah dan aparat kepolisian. “Sebagian warga memilih bertahan di rumah panggung, sementara bantuan logistik seperti sembako terus disalurkan kepada mereka,” tambah Tatit.

Untuk membantu para pengungsi, pihak kepolisian memberikan layanan trauma healing, terutama bagi anak-anak di posko. “Kami mencoba menghibur anak-anak agar mereka tidak merasa bosan atau stres selama berada di pengungsian,” jelasnya.

Banjir juga merendam jalan lintas penghubung antara Kelurahan Pangkalan Kerinci Kota dan Desa Kemang di Kecamatan Pangkalan Kuras. Warga di wilayah tersebut harus menggunakan pompong (perahu kecil) untuk menyeberangkan barang dan kendaraan. Petugas Bhabinkamtibmas, Aiptu Rudi Salam, dikerahkan untuk membantu warga, termasuk menaikkan sepeda motor ke atas pompong. “Kami standby di lokasi untuk memastikan keselamatan warga yang melintas,” kata Tatit.

Kondisi jalan lintas di Desa Kemang mulai membaik setelah lima pintu bendungan PLTA Koto Panjang ditutup sejak Sabtu (25/1). Debit air di KM 83 dilaporkan turun sekitar 15 sentimeter. Namun, ketinggian air masih berkisar 35-40 sentimeter, sehingga arus lalu lintas diberlakukan sistem buka-tutup.

Kasatlantas Polres Pelalawan, AKP Enggarani Laufira, mengimbau pengendara roda dua dan kendaraan dengan ground clearance rendah untuk menghindari area banjir. “Kami meminta pengendara mematuhi arahan petugas demi keselamatan,” ujarnya.

Banjir ini terjadi akibat intensitas hujan yang tinggi serta luapan Sungai Kampar. Aparat dan pemerintah terus berupaya mengatasi dampak banjir dengan menyalurkan bantuan, mendirikan posko pengungsian, dan memastikan keamanan warga terdampak. Meski debit air di beberapa lokasi sudah mulai surut, masyarakat diimbau tetap waspada. Petugas siaga untuk membantu dan memastikan kelancaran aktivitas warga selama kondisi ini berlangsung.***


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait