Lembaga INPEST Monitoring Empat Proyek BJJN Wilayah II Sumut di Taput, Ini Hasilnya

Aktivis Lembaga Independen Pembawa Suara Transparansi (INPEST) menyoroti empat paket kegiatan peningkatan jalan, perbaikan dan pelebaran jalan di wilayah kerja Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Sumatera Utara, khususnya di Tapanuli Utara (Taput) dan Humbang Hasudutan (Humhas) Sumut.
Siborong-borong, Oketimes.com - Aktivis Lembaga Independen Pembawa Suara Transparansi (INPEST) menyoroti empat paket kegiatan peningkatan jalan, perbaikan dan pelebaran jalan di wilayah kerja Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Sumatera Utara, khususnya di Tapanuli Utara (Taput) dan Humbang Hasudutan (Humhas) Sumut.
Empat paket kegiatan tersebut, yang dilaksanakan BJJN Wilayah II Sumatera Utara di Taput dan perbatasan Humbang Hasudutan itu yakni sebagai berikut:
1. Pelebaran menuju standar jalan Dolok Sanggul - Siborong-borong dengan nilai kontrak sebesar Rp. 50.017.402.00-
2. Presevasi jembatan batas Kab Dairi - Dolok Sanggul - Siborong-borong dengan nilai kontrak sebesar Rp 8.365.000.000.
3. Pembagunan jalan Siborong-borong by pas dengan nilai kontrak sebesar Rp 37.467.642.000.
4. Pembangunan jalan Siborong borong by pas 2 dengan nilai kontrak sebesar Rp37.382.893.000.
"Berdasarkan pengamatan kami di empat lokasi proyek tersebut, banyak kejanggalan, Mulai pekerjaan yang molor, hingga pelebaran badan jalan yang kurang sosialisasi ke masyarakat, hingga berdampak kepada setempat," kata Ketua Umum DPN Lembaga Independen Pembawa Suara Transparansi (INPEST) Ir Marganda Simamora SH. MSi kepada Oketimes.com pada Minggu (5/1/2025) lewat gawai.
Ia menyebutkan dari hasil monitoring dan observasi di lokasi kegiatan paket By Pas Siborong-borong arah Bandara Silangit dan Pembangunan Pelebaran Jalan Dolok Sanggul - Siborong-borong pada bulan Desember lalu masih dalam pelaksanaan on progres, atau mengalami keterlambatan pekerjaan.
Padahal lanjut Ganda Mora, pelaksanaan kegiatan tersebut seharusnya sudah tuntas dilakukan rekanan pada bulan Desember 2024 lalu, namun di lokasi masih terlihat rekanan melaksanakan kegiatan. Sementara alur kendaraan cukup ramai, mengingat jalur tersebut merupakan akses jalan menuju Kabupaten Humbahas dan juga Kabupaten Dairi.
"Memang pembangunan jalan tersebut bermanfaat dalam penunjang transportasi yang selama ini kurang maksimal, karena disebabkan jalan terlalu sempit, Namun pada bulan Desember 2024 lalu, rekanan masih melakukan pelaksanaan progres atau on progres," ulas Ganda Mora.
Dari pengamatannya di lokasi lanjut Ganda Mora, pembangunan jalan sudah cukup baik walaupun pekerjaan nya waktunya sedikit molor. Selain itu, pelebaran jalan dinilai belum maksimal, mengingat ketersediaan jalan yang sangat dekat dengan rumah penduduk, sehingga diperkirakan pelebaran jalan tersebut mengalami kendala.
Karena itu lanjut Ganda Mora, pihaknya menyarankan, agar kedepannya pihak Kementerian PUPR, terus melakukan program peningkatan jalan dengan terlebih dahulu melakukan pendekatan kepada masyarakat, sehingga lahan untuk pembangunan pelebaran jalan, tidak bermasalah kedepannya dan pelaksanaan tepat waktu dan efektif penggunaan jalannya.***
Komentar Via Facebook :