Biaya Operasional BWSS III Rp7,5 Miliar Diduga Dikorup, PETIR Siap "Goyang" Kementerian PUPR

ILustrasi Stasiun Pompa Pengedalian Banjir

Pekanbaru, Oketimes.com - Ormas Dewan Pimpinan Nasional Pemuda Tri Karya (DPN PETIR), mencurigai adanya kegiatan fiktif dalam Pelaksanaan Operasi dan Pemeliharaan Sarana Prasarana SDA serta Penanggulangan Darurat Akibat Bencana SATKER Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air Sumatera III di Balai Wilayah Sungai Sumatera III Riau.

"Kegiatan yang dicurigai pada anggaran pada kegiatan Operasi dan Pemeliharaan Sarana Prasarana SDA serta Penanggulangan Darurat Akibat Bencana," kata Kepala Divisi Humas DPN PETIR Rahma Yudi kepada Oketimes.com pada Jumat, (27/9) di Pekanbaru.

Pasalnya lanjut Yudi, beberapa pintu air tidak beroperasi bahkan sampai 2 tahun. Sebagai contoh Stasiun Pompa Banjir Pekanbaru yang berlokasi di jalan Nelayan Pekanbaru memiliki 2 Mesin pompa yang dalam keadaan Rusak dan tidak beroperasi.

Kemudian berdasarkan investigasi pada bulan Mei Dan Juni 2024, penjaga pintu air mengatakan bahwa mesin dalam keadaan Rusak sudah lebih dari 2 tahun. Namun setiap tahun anggaran pemeliharaan tersebut  terpakai dengan realisasi hampi 100 persen.

Berbanding terbalik dengan keadaan dilapangan yang diketahui tidak ada kegiatan di beberapa Pintu air tersebut.

"Kami menduga ini ada kegiatan fiktif, Pintu air di Riau ini banyak yang rusak, seperti pintu air yang berlokasi di jalan Nelayan Pekanbaru sudah lama rusak, bahkan waktu banjir pun pompa nya tidak jalan. Data yang kami peroleh anggaran untuk operasional nya terus berjalan setiap tahun. Bahkan realisasinya hampir seratus persen," ungkapnya.

Diketahui kegiatan pada tahun anggaran 2022 sampai dengan tahun 2024 Rp.7.672.062.000, Lantaran itu, DPN Petir berencana melaporkan dugaan ini ke aparat penegak hukum dalam waktu dekat ini.

"Tanggal dua Oktober akan kami Goyang kementerian PUPR, serta kami  dalam waktu dekat ini akan antara  pengaduannya," pungkas Yudi meyakinkan.***


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait