Aktivis Buka Suara Soal Ancaman Swastanisasi RSBP, Ini Penjelasannya

RSPB Batam

Batam, Oketimes.com - Meningkatkan pelayanan RSBP kepada masyarakat, tidak harus dikerjasamakan dengan Mayapada Group Healthcare. 

Penegasan itu, disampaikan aktifis kota Batam Yusril Kota Kepada oketimes.com, Jum'at ( 9 Agustus 2024 ) di Batam Centre.

Menurut Yusril, pengembangan dan pengelolaan RSBP dengan Mayapada Group tidak menjamin pelayanan kepada masyarakat menjadi baik.

Dikatakan Yusril, ditengah situasi semakin banyaknya masyarakat kesulitan mengakses pelayanan kesehatan, BP Batam justru mengeluarkan kebijakan percepatan Perjanjian Kerjasama dengan Mayapada Group Healthcare yang dilaksanakan pada hari senin 6 Agustus 2024 di kantor perwakilan BP Batam di Jakarta. 

"Baik buruknya pelayanan kesehatan kepada masyarakat lebih dominan ditentukan oleh pihak management rumah sakit dalam mengelola rumah sakit, bukan ditentukan oleh Swastanisasi", ujar Yusril. 

Menurut Yusril, pengembangan dan pengelolaan RSBP Batam dengan Mayapada Group beresiko menjadikan pelayanan kesehatan komuditas ekonomi dan ancaman bagi keadilan sosial.

Mayapada Grup mengelola RSBP menjadi ancaman terhadap pelayanan sosial bagi pasien miskin yang selama ini menyandarkan pada pelayanan Rsbp. Yusril menyayangkan sikap BP Batam menyerahkan pengelolaan Rsbp Batam kepada Mayapada Group padahal RSBP sebagai rumah sakit milik pemerintah berkewajiban menyediakan pelayanan kesehatan dengan harga terjangkau termasuk pasien miskin. 

Terkait percepatan perjanjian kerja sama BP Batam dengan Mayapada Group Healthcare, kabiro Humas BP Batam Ariastuti Sirait tidak menjawab permintaan klarifikasi oketimes.com hingga berita ini dimuat ***


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait