Tanggapi Soal KEK Kesehatan Sekupang Kerjasama dengan BPJS, Ini Kata Dokter di Batam

Kawasan rumah saki di Sekupang Batam

Batam, Oketimes.com -Adanya pernyataan Kabiro Humas BP Batam Ariastuty Sirait di beberapa media, yang menjawab pertanyaan masyarakat tentang RSBP Batam, tetap akan bisa melayani BPJS Kesehatan, setelah dikelola RS MAYAPADA, perlu dipertanyakan dasarnya.Karena KEK Kesehatan secara regulasi belum bisa bekerjasama dengan BPJS Kesehatan, jika itu terjadi dan diperbolehkan, maka berisiko bagi industri kesehatan lokal di Kepri dan khususnya di Batam.

Demikian diungkapkan salah seorang dokter di Batam yang minta namanya dirahasiakan kepada oketimes.com pada Jumat (9/8) lewat gawai.

Menurut sumber oketimes.com, dengan adanya KEK Kesehatan Sekupang, maka Rumah Sakit di kawasan tersebut, akan diberikan kekhususan. Diantaranya obat, alat kesehatan cangih dan terbaru akan masuk bebas pajak, dan sudah di pastikan harganya akan lebih murah dibandingkan di luar kawasan.

Selain itu, harga bisa lebih murah setengah di bandingkan dengan harga di pasaran bahkan lebih, karena mereka di berikan kekhususan bebas pajak, begitu juga tenaga asing masuk, dokter perawat asing akan masuk di kawasan tersebut mereka juga bebas pajak penghasilan.

"Jika mereka dapat bekerjasama dengan BPJS Kesehatan, otomatis masyarakat akan memilih berobat dikawasan tersebut, karena obat, alat kesehatan, fasilitas lengkap  dan tenaga kesehatannya lengkap, lantas bagaimana nasib industri kesehatan lokal di Batam?", tanya sumber.

Sumber memprediksi, akan bertumbangan satu persatu, rumah sakit lokal yang menopang ekonomi kerakyatan akan tutup, PHK besar-besaran akan terjadi, semakin bertambah angka pengangguran di kota Batam.

Tambah sumber lagi, organisasi-organisasi Kesehatan,  PERSI (persatuan rumah sakit seluruh indonesia), ARSI (asosiasi rumah sakit swasta indonesia), perhimpunan-perhimpua, IDI, PPNI (persatuan perawat indonesia), harus bergerak bersatu mencegah bencana besar ini. Menolak KEK Kesehatan Sekupang bisa bekerjasama dengan BPJS Kesehatan. 

Beber sumber, semangat pemerintah membuat KEK Kesehatan adalah untuk mencegah devisa negara, ratusann triliun rupiah yang keluar negeri seperti Singapura dan Malaysia yang tentunya targetnya adalah masyarkat ekonomi menengah ke atas, dan bukan untuk mengambil lagi pangsa pasar menengah kebawah.

"Rakyat miskin yang menggunakan fasilitas BPJS Kesehatan, dan jangan sampai rumah pemerintah yaitu RSBP Batam diswastanisasi dengan RS MAYAPADA, kemana nanti rakyat miskin mahu berobat," pungkas sumber meyakinkan.***


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait