Lagi, Pemkab Pelalawan Tambah 4 Unit Mobil Dinas, Aktivis Minta Masyarakat Harus Berani

ILustrasi pengadaan mobil dinas
Pekanbaru, Oketimes.com - Selama bulan February 2024, Pemerintah Pelalawan, melalui organisasi Perangkat Daerah (OPD) Badan Keuangan Aset Daerah (BPKAD), kembali mengelontorkan Anggaran Belanja Pendapatan Daerah (APBD) tahun anggaran 2024, untuk belanja mobil dinas sebanyak 6 unit dengan anggaran sebesar Rp6 miliar.
Pengadaan mobdin tersebut, dilakukan dalam 2 tahap, tahap pertama sebanyak 8 unit dengan anggaran Rp 4 miliar. Kemudian tahap ke 2, sebanyak 4 unit dengan anggaran Rp 2 miliar.
Pada tahap pertama, sudah menjadi bahan pembicaraan, terdengar bahasa sumbang dari masyarakat pelalawan maupun dari pengiat anti rasuah atas pengadaan mobdin tersebut. Bukan tanpa sebab, dikarenakan beberapa lokasi di Pelalawan masih terendam banjir.
Penolakan yang disuarakan masyarakat Pelalawan seakan angin lalu, kemudian atas izin Bupati Pelalawan, Zukri Mirsan, BPKAD kembali mengadakan tahap kedua dengan belanja mobdin sebanyak 4 unit.
Baca Juga : Banjir Melanda, Pemkab Pelalawan Beli 8 Unit Mobil Mewah, Empati Bupati Zukri Dipertanyakan
Pengiat anti rasuah, Boyke Hutasoit, sebelumnya sudah meminta, agar Bupati Pelalawan membatalkan pengadaan mobdin tahap pertama, dengan alasan tidak elok secara etika dan rasa empati dari jiwa seorang pimpinan atas kondisi yang dialami masyarakatnya.
"Jangan salahkan masyarakat Pelalawan, jika beranggapan bahwa Bupatinya tidak memiliki rasa 'kemanusiaan' atas kondisi wilayah dan masyarakatnya", ucap Boyke.
Apalagi lanjut Boyke, berdasarkan informasi yang beredar, bahwa pengadaan mobdin tahap pertama, satu unitnya diduga dipakai atau diserahkan kepada pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) Pelalawan.
"Hal ini kan tambah menimbulkan pertanyaan dibenak masyarakat, emang Kejari kekurangan mobdin? Sehingga Zukri harus tetap mengadakan mobdin", Ungkap Boyke.
Ditambah lagi, diadakan tahap kedua lanjut Boyke, hal ini bisa menimbulkan segmen negatif dikepemimpinan Zukri. Masyarakat Pelalawan akan mempertanyakan keberpihakan Bupati.
"Sebaiknya masyarakat Pelalawan lebih berani dan terbuka untuk berbicara dan mempertanyakan langsung kepada Bupati atas pengadaan mobdin tersebut, karena belanja mobdin tersebut berasal dari kantong masyarakat Pelalawan", tegas Boyke.
Melihat kondisi harga pangan yang naik, lanjut Boyke, masyarakat harus pertanyakan langsung kepada Bupati arah keberpihakannya, apakah mau menjaga atau menekan kenaikan harga pangan atau menyenangkan para PNS dan pihak Kejari.
"Jika anggaran 6 miliar tersebut dialihkan kepada sifatnya minimal menjaga stabilitas harga pangan serta bertahap mendorong geliat ekomoni masyarakat maka dampaknya langsung kepada masyarakat bukan kepada segelintir orang yang menempati ruangan yang sejuk dengan sofa empuk", kata Boyke.
Kemudian, Boyke juga menyampaikan agar Zukri, melalui BKAD untuk berkordinasi kepada pihak Kejari untuk ikut mengamankan aset-aset yang masih dikuasi oleh pihak lain.
"Koordinasilah sama pihak Kejari melalui Kepala Seksi (Kasi) Datun, kan sudah diberi fasilitas, jangan hanya diberdayakan untuk pendampingan proyek saja, dengan alasan menjaga atau mengamankan aset negara, aset-aset Pemkab Pelalawan yang masih dikuasai oleh pihak lain juga merupak aset Pemkab", ucap Boyke
Terkait salah satu mobdin yang diserahkan atau dipakai pihak Kejari, ketika dikonfirmasi beberapa hari lalu kepada Kepala BPKAD, Devitson juga Kabid, Bambang, belum mau memberikan keterangan sampai berita ini diterbitkan.***
Komentar Via Facebook :