Ditanya 2 Mega Proyek Dispora Amburadul, Kadispora dan Kabid Sarpras Bungkam

Hazli Fendriyanto, Kadispora Kota Pekanbaru.
Pekanbaru, Oketimes.com - Terkait dua mega proyek Dispora Kota yang "Amburadul", hingga kini pihak Dispora kota Pekanbaru, masih bungkam dan membisu seribu bahasa untuk memberikan penjelasan kepada team redaksi oketimes.com, meski sudah mengirimkan surat konfirmasi ke dinas tersebut.
Surat konfirmasi tersebut, sudah disampaikan team redaksi oketimes.com kepada Kepala Dinas Pemuda Olahraga (Kadispora) Kota Pekanbaru yang saat ini dijabat oleh Hazli Fendriyanto, sejak tiga hari lalu lewat pesan elekronik yang dikirimkan ke ponselnya pada Senin, 29 Januari 2024, namun belum ada jawaban atas surat tersebut.
Hal yang sama juga disampaikan kepada Kepala Bidang Sarpras Dispora yang saat ini dijabat oleh Prayogi yang sekaligus sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) terhadap kedua paket mega proyek tersebut, namun juga belum memberikan penjelasan terhadap kedua proyek yang dimaksud.
Selain kepada kedua pejabat tersebut, surat konfirmasi juga ditembuskan ke Pj Walikota Muflihun, Sekdako Indra Pomi Nasution dan Inspektorat Kota Pekanbaru Iwan Simatupang.
Terkait hal itu, oketimes.com mencoba untuk mempertanyakan surat konfirmasi tersebut kepada Kadispora Kota Pekanbaru Hazli Fendriyanto, namun lagi-lagi Kadispora Pekanbaru, terkesan buang badan dan menyarankan oketimes.com untuk mempertanyakan hal tersebut ke Kabid Sarprasnya.
"Saya sudah sampaikan hal itu ke Kabid sarprasnya, agar dijawab," tulis Hazli singkat menjawab oketimes.com pada Kamis, (1/2/2024) lewat gawai.
Selanjutnya, oketimes.com kembali mencoba mempertanyakan surat konfirmasi tersebut ke Kepala Bidang Sarpras Dispora Prayogi.
Namun dengan santainya dan merasa kurang bertanggungjawab atas surat konfirmasi tersebut, Prayogi hanya bisa mengatakan bahwa saat ini dirinya sedang mengerjakan jawaban surat konfirmasi tersebut.
"Lagi kami kerjakan pak," tulis Prayogi singkat menjawab oketimes.com tanpa memberikan kepastian akan menjawab surat tersebut.
Seperti diberitakan, dua paket mega proyek Dispora Kota Pekanbaru, yang berlokasi di Sport Center Tenayan Raya, Kulim, senilai belasan miliar dari APBD Pemko T.A 2021-2022 lalu, patut dipertanyakan serta curigai pelaksanaannya.
Kedua paket mega proyek Dispora Kota Pekanbaru itu, yakni Pembangunan Lapangan Tembak dan Lapangan Bola Sport Center Tenayan Raya. Keduanya dilakukan Dispora Kota Pekanbaru selama dua tahun berturut-turut, yakni T.A 2021 hingga 2022 lalu yang menyedot anggaran pemko senilai Rp13,4 miliar, hanya untuk pekerjaan fisik saja dan diluar konsultan perencana serta konsultan pengawas.
Berdasarkan hasil penelusuran oketimes.com belum lama ini di lokasi proyek Jalan Irmansyah Kelurahan Kulim Kecamatan Tenayan Raya itu. Kondisi pada pembangunan lapangan tembak, yang sudah dikerjakan rekanan pada tahun 2021 lalu, saat ini sudah ditumbuhi semak-semak belukar dan dibanjiri genangan air bak kolam ikan yang tidak terawat serta tidak layak dikatagorikan sebagai tempat untuk latihan olahraga menembak yang ideal sebagaimana mestinya.
Selain kondisi ditumbuhi semak belukar dan menyerupai kolam ikan yang tidak terawat, fasilitas seperti bangku atau kursi tempat duduk latihan, sudah mengalami kerusakan dan bahkan ada yang sudah hilang, yang diduga telah dirusak dan dibongkar orang yang tidak bertanggungjawab alias digondol maling.
Bak mirip kolam ikan yang tak terawat, kondisi proyek lapangan tembak di kawasan sport center tenayan raya, ternyata belum juga difungsikan pemko, paska tuntas dikerjakan pihak rekanan, sehingga rawan menjadi tempat sarana bermain hewan binatang liar atau gondit di lokasi tersebut.
Hal itulah yang ditemui oketimes.com saat menelusuri dua dua bangunan lapangan menembak hasil pelaksanaan yang dilakukan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Pekanbaru bersama rekanannya pada tahun anggaran 2021-2022 lalu, yang menyedot APBD Pemko sebesar Rp2,6 miliar.
Saat dilakukan penelusuran, oketimes.com menemukan sejumlah bekas telapak binatang liar seperti babi hutan alias gondit di lokasi. Anehnya peristiwa itu, terjadi sudah berlangsung lama dan sering terjadi di lokasi proyek tersebut. Sementara pihak Dispora Kota, selaku pengelola terkesan membiarkan.***
Komentar Via Facebook :